medcom.id, Jakarta: Kepolisian Republik Indonesia resmi mencopot Komjen Budi Waseso dari jabatan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri. Selanjutnya, Waseso menjadi Kepala Badan Narkotika Nasional. Keputusan tersebut keluar sejak samalam.
"Ada pergeseran di tubuh Polri, ini baru selesai tadi malam. Setelah itu keluarlah Telegram Rahasia Nomor ST/1847/IX/2015, di mana salah satu yang mengalami pergeseran adalah Kabareskrim Budi Waseso menjadi Kepala BNN," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Anton Charliyan di Kantor Divisi Humas Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Jumat (4/9/2015).
Anton menegaskan mutasi di tubuh Polri hal yang biasa. Hal itu dirasa penting bagi perwira tinggi atau perwira menengah untuk meningkatkan karier.
(Klik: Selain Kabareskrim, 5 Kapolda Juga Digeser)
"Pergeseran di tubuh Polri hal yang biasa untuk kebutuhan organisasi. Peningkatan karier dan pergantian pengalaman agar seseorang bisa berkembang ke tempat lain," ujar Anton.
Budi Waseso memimpin penggerebekan peternakan sapi PT Tanjung Unggul Mandiri di daerah Tanjung Burung, Teluknaga, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu malam 12 Agustus 2015. Antara Foto/Lucky R
Saat bersamaan, Polri juga merotasi 71 perwira termasuk lima di antaranya adalah kapolda. Isu Waseso diganti sudah mencuat sejak Selasa malam, namun Dewan Kepangkatan Tinggi Polri memutuskan dua hari kemudian.
Banyak yang menentang keputusan ini. Fraksi PDI Perjuangan salah satu yang menolak Waseso digeser. "Kami menolak pencopotan Buwas," ujar Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Masinton Pasaribu, Rabu 2 September.
Ada beberapa alasan PDIP menolak Buwas dicopot. Fraksi PDI Perjuangan menilai Waseso sudah menampakkan kinerja yang baik, lugas, jelas dan tegas dalam penegakan hukum dan pemberantasan korupsi. Terbukti dengan pengungkapan beberapa kasus korupsi dan suap besar.
(Klik: Fraksi PDIP Tolak Pencopotan Budi Waseso)
Kemarin, Wakil Presiden Jusuf Kalla menegaskan Waseso tidak dimutasi dari jabatan Kepala Badan Reserse Kriminal. Jika pun terjadi, menurut dia, hal yang biasa di tubuh Polri. Namun, dia mengatakan, keputusan itu ada di tangan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti.
"Tidak ada pencopotan Budi Waseso. Kalau pun terjadi, tentu biasa saja di tubuh Polri," kata JK, Kamis 3 September.
(Klik: JK Tegaskan Komjen Budi Waseso tak Dimutasi)
Kepala Badan Narkotika Nasional Anang Iskandar saat rapat kerja dengan Komisi III DPR, Jakarta, Kamis 11 Juni 2015. Selanjutnya, ia menjabat sebagai Kepala Bareskrim menggantikan Waseso. Foto: MI/Susanto
medcom.id, Jakarta: Kepolisian Republik Indonesia resmi mencopot Komjen Budi Waseso dari jabatan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri. Selanjutnya, Waseso menjadi Kepala Badan Narkotika Nasional. Keputusan tersebut keluar sejak samalam.
"Ada pergeseran di tubuh Polri, ini baru selesai tadi malam. Setelah itu keluarlah Telegram Rahasia Nomor ST/1847/IX/2015, di mana salah satu yang mengalami pergeseran adalah Kabareskrim Budi Waseso menjadi Kepala BNN," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Anton Charliyan di Kantor Divisi Humas Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Jumat (4/9/2015).
Anton menegaskan mutasi di tubuh Polri hal yang biasa. Hal itu dirasa penting bagi perwira tinggi atau perwira menengah untuk meningkatkan karier.
(
Klik: Selain Kabareskrim, 5 Kapolda Juga Digeser)
"Pergeseran di tubuh Polri hal yang biasa untuk kebutuhan organisasi. Peningkatan karier dan pergantian pengalaman agar seseorang bisa berkembang ke tempat lain," ujar Anton.
Budi Waseso memimpin penggerebekan peternakan sapi PT Tanjung Unggul Mandiri di daerah Tanjung Burung, Teluknaga, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu malam 12 Agustus 2015. Antara Foto/Lucky R
Saat bersamaan, Polri juga merotasi 71 perwira termasuk lima di antaranya adalah kapolda. Isu Waseso diganti sudah mencuat sejak Selasa malam, namun Dewan Kepangkatan Tinggi Polri memutuskan dua hari kemudian.
Banyak yang menentang keputusan ini. Fraksi PDI Perjuangan salah satu yang menolak Waseso digeser. "Kami menolak pencopotan Buwas," ujar Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Masinton Pasaribu, Rabu 2 September.
Ada beberapa alasan PDIP menolak Buwas dicopot. Fraksi PDI Perjuangan menilai Waseso sudah menampakkan kinerja yang baik, lugas, jelas dan tegas dalam penegakan hukum dan pemberantasan korupsi. Terbukti dengan pengungkapan beberapa kasus korupsi dan suap besar.
(
Klik: Fraksi PDIP Tolak Pencopotan Budi Waseso)
Kemarin, Wakil Presiden Jusuf Kalla menegaskan Waseso tidak dimutasi dari jabatan Kepala Badan Reserse Kriminal. Jika pun terjadi, menurut dia, hal yang biasa di tubuh Polri. Namun, dia mengatakan, keputusan itu ada di tangan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti.
"Tidak ada pencopotan Budi Waseso. Kalau pun terjadi, tentu biasa saja di tubuh Polri," kata JK, Kamis 3 September.
(
Klik: JK Tegaskan Komjen Budi Waseso tak Dimutasi)
Kepala Badan Narkotika Nasional Anang Iskandar saat rapat kerja dengan Komisi III DPR, Jakarta, Kamis 11 Juni 2015. Selanjutnya, ia menjabat sebagai Kepala Bareskrim menggantikan Waseso. Foto: MI/Susanto Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TRK)
