medcom.id, Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih menelusuri keberadaan kader PDI Perjuangan Ali Fahmi alias Fahmi Habsyi. Fahmi Habsyi diduga kuat terlibat dalam kasus dugaan suap proyek pengadaan satelit monitoring di Badan Keamanan Laut (Bakamla).
Juru bicara KPK Febri Diansyah mengatakan, untuk menelusuri keberadaan sekaligus keterlibatan Fahmi Habsyi, KPK memeriksa seorang saksi bernama Arif Rahman.
"Tadi kita mendalami setidaknya dua hal, pertama terkait dengan pengetahuan yang bersangkutan tentang apakah mengenal dan tahu keberadaan saksi yang lain, Ali Fahmi atau Fahmi Habsyi tersebut," kata Febri di Gedung KPK, Jakarta, Senin 16 Oktober 2017.
Baca: KPK Sebut Ada Sejumlah Pihak Mengatur Anggaran Bakamla
Menurut Febri, keterangan Arif dibutuhkan untuk mengorek sejumlah informasi terkait rentetan kasus dugaan suap pengadaan satelit monitoring di Bakamla tersebut. Termasuk, menyelisik keterlibatan sejumlah pihak selain Fahmi Habsyi.
Arif hari ini diperiksa sebagai saksi untuk tersangka mantan Kepala Biro Perencanaan dan Organisasi Bakamla Nofel Hasan. Arif tak menepis dalam pemeriksaan penyidik mencecarnya soal keberadaan Fahmi Habsyi.
Kepada awak media, Arif juga mengaku kenal dengan Fahmi Habsyi. Namun, Arif sudah lama tidak menjalin komunikasi dengan Direktur Utama PT Viva Kreasi Investindo tersebut.
"Memang tadi saya ditanyakan tentang Fahmi Al Habsyi. Ditanyakan di mana dia berada. Sudah lama sekali saya tidak bertemu dengan Fahmi Al Habsyi," kata Arif usai menjalani pemeriksaan.
Tak hanya itu, dia juga mengakui kalau Fahmi Habsyi kerap berkomunikasi dengan pihak Bakamla. Hanya, dia tidak mengetahui detail isi komunikasi antara Fahmi Habsyi dengan pihak Bakamla.
"Kalau detailnya saya tidak tahu, tapi saya mengetahui beliau sering berkomunikasi dengan pihak Bakamla. Kan habis bertemu dengan Bakamla, saya tidak tahu detailnya seperti apa," ujar Arif.
Pada kesempatan itu, Arif mengungkapkan jika Fahmi Habsyi sempat meminta proyek di Kementerian Pertahanan kepadanya. Fahmi Habsyi bahkan mendatangi kantor Arif untuk menanyakan proyek tersebut.
"Ya kan kalau namanya pengusaha pasti semua pengen di mana pun. Soalnya kan semua kita harus melihat yang dilakukannya benar atau tidak," ucap dia.
Arif melanjutkan, pada pemeriksaan itu penyidik juga sempat memperdengarkan hasil sadapan dirinya dengan Fahmi Habsyi. Dia mengklaim, isi pembicaraan bersifat umum dan tidak berkaitan dengan sebuah proyek.
"Ada tapping suara, saya diperdengarkan. Tapi itu menurut saya bahasa-bahasa yang umum lah. Cuman dari pihak penyidik menanyakan apakah mengetahui keberadaan Fahmi Al Habsyi," pungkas Arif.
Direktur PT Viva Kreasi Investindo Fahmi Habsyi merupakan kader PDIP sekaligus staf Kepala Badan Keamanan Laut Laksamana Madya Arie Soedewo. Ali Fahmi telah berulang kali mangkir dari pemeriksaan baik di tingkat penyidikan ataupun pada proses persidangan.
Hingga kini, KPK masih mencari tahu keberadaan Ali Fahmi yang disebut-sebut sebagai saksi penting untuk mengungkap aliran dana Fahmi Dharmawansyah ke sejumlah anggota DPR.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/ob3AlemK" allowfullscreen></iframe>
medcom.id, Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih menelusuri keberadaan kader PDI Perjuangan Ali Fahmi alias Fahmi Habsyi. Fahmi Habsyi diduga kuat terlibat dalam kasus dugaan suap proyek pengadaan satelit monitoring di Badan Keamanan Laut (Bakamla).
Juru bicara KPK Febri Diansyah mengatakan, untuk menelusuri keberadaan sekaligus keterlibatan Fahmi Habsyi, KPK memeriksa seorang saksi bernama Arif Rahman.
"Tadi kita mendalami setidaknya dua hal, pertama terkait dengan pengetahuan yang bersangkutan tentang apakah mengenal dan tahu keberadaan saksi yang lain, Ali Fahmi atau Fahmi Habsyi tersebut," kata Febri di Gedung KPK, Jakarta, Senin 16 Oktober 2017.
Baca: KPK Sebut Ada Sejumlah Pihak Mengatur Anggaran Bakamla
Menurut Febri, keterangan Arif dibutuhkan untuk mengorek sejumlah informasi terkait rentetan kasus dugaan suap pengadaan satelit monitoring di Bakamla tersebut. Termasuk, menyelisik keterlibatan sejumlah pihak selain Fahmi Habsyi.
Arif hari ini diperiksa sebagai saksi untuk tersangka mantan Kepala Biro Perencanaan dan Organisasi Bakamla Nofel Hasan. Arif tak menepis dalam pemeriksaan penyidik mencecarnya soal keberadaan Fahmi Habsyi.
Kepada awak media, Arif juga mengaku kenal dengan Fahmi Habsyi. Namun, Arif sudah lama tidak menjalin komunikasi dengan Direktur Utama PT Viva Kreasi Investindo tersebut.
"Memang tadi saya ditanyakan tentang Fahmi Al Habsyi. Ditanyakan di mana dia berada. Sudah lama sekali saya tidak bertemu dengan Fahmi Al Habsyi," kata Arif usai menjalani pemeriksaan.
Tak hanya itu, dia juga mengakui kalau Fahmi Habsyi kerap berkomunikasi dengan pihak Bakamla. Hanya, dia tidak mengetahui detail isi komunikasi antara Fahmi Habsyi dengan pihak Bakamla.
"Kalau detailnya saya tidak tahu, tapi saya mengetahui beliau sering berkomunikasi dengan pihak Bakamla. Kan habis bertemu dengan Bakamla, saya tidak tahu detailnya seperti apa," ujar Arif.
Pada kesempatan itu, Arif mengungkapkan jika Fahmi Habsyi sempat meminta proyek di Kementerian Pertahanan kepadanya. Fahmi Habsyi bahkan mendatangi kantor Arif untuk menanyakan proyek tersebut.
"Ya kan kalau namanya pengusaha pasti semua pengen di mana pun. Soalnya kan semua kita harus melihat yang dilakukannya benar atau tidak," ucap dia.
Arif melanjutkan, pada pemeriksaan itu penyidik juga sempat memperdengarkan hasil sadapan dirinya dengan Fahmi Habsyi. Dia mengklaim, isi pembicaraan bersifat umum dan tidak berkaitan dengan sebuah proyek.
"Ada tapping suara, saya diperdengarkan. Tapi itu menurut saya bahasa-bahasa yang umum lah. Cuman dari pihak penyidik menanyakan apakah mengetahui keberadaan Fahmi Al Habsyi," pungkas Arif.
Direktur PT Viva Kreasi Investindo Fahmi Habsyi merupakan kader PDIP sekaligus staf Kepala Badan Keamanan Laut Laksamana Madya Arie Soedewo. Ali Fahmi telah berulang kali mangkir dari pemeriksaan baik di tingkat penyidikan ataupun pada proses persidangan.
Hingga kini, KPK masih mencari tahu keberadaan Ali Fahmi yang disebut-sebut sebagai saksi penting untuk mengungkap aliran dana Fahmi Dharmawansyah ke sejumlah anggota DPR.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)
