medcom.id, Jakarta: Penasihat hukum terdakwa Anas Urbaningrum, Handika Honggowongso menyebut Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas terkena karma dari Anas. Pernyataan ini terkait ocehan Nazaruddin yang menyebut putra bungsu Presiden SBY tersebut menikmati ratusan juta dolar Amerika dari sejumlah proyek.
"Ingat kan kata Mas Anas dulu, bahwa sekarang karma sedang berjalan mencari takdirnya sendiri," kata Handika saat dikonfirmasi Metrotvnews.com, Jumat (10/10/2014).
Dugaan penerimaan itu diungkap Nazaruddin saat hendak diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi pembangunan Wisma Atlet dan Gedung Serbaguna di Jakabaring, Palembang. Nazar pun menyebut siap berkolaborasi dengan Anas guna membongkar dugaan korupsi yang dilakukan Ibas.
Disinggung apakah Nazaruddin sudah meminta Anas untuk membongkar dugaan korupsi yang dilakukan Ketua Fraksi Partai Demokrat itu, Handika menyebut belum mendapat informasi lebih pasti. Namun, Handika mengungkapkan dugaan penerimaan duit untuk Ibas penting untuk diungkap kebenarannya.
"Itu tidak penting, soalnya ini terkait dengan rasa keadilan bagi Mas Anas yang mungkin juga bagi Nazaruddin. Jadi, ada kepentingan yang sama mengungkap kebenaran untuk mendapat keadilan," tegas Handika.
Sebelumnya, Nazaruddin menyebut Ibas ikut bermain dalam proyek yang bernilai ratusan juta dolar AS. Menurut Nazar, Ibas menerima fee antara lima hingga tujuh persen dari proyek di SKK Migas. (Baca: Nazar Sebut Ibas Terima Ratusan Juta Dolar dari Proyek Bancakan)
medcom.id, Jakarta: Penasihat hukum terdakwa Anas Urbaningrum, Handika Honggowongso menyebut Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas terkena karma dari Anas. Pernyataan ini terkait ocehan Nazaruddin yang menyebut putra bungsu Presiden SBY tersebut menikmati ratusan juta dolar Amerika dari sejumlah proyek.
"Ingat kan kata Mas Anas dulu, bahwa sekarang karma sedang berjalan mencari takdirnya sendiri," kata Handika saat dikonfirmasi
Metrotvnews.com, Jumat (10/10/2014).
Dugaan penerimaan itu diungkap Nazaruddin saat hendak diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi pembangunan Wisma Atlet dan Gedung Serbaguna di Jakabaring, Palembang. Nazar pun menyebut siap berkolaborasi dengan Anas guna membongkar dugaan korupsi yang dilakukan Ibas.
Disinggung apakah Nazaruddin sudah meminta Anas untuk membongkar dugaan korupsi yang dilakukan Ketua Fraksi Partai Demokrat itu, Handika menyebut belum mendapat informasi lebih pasti. Namun, Handika mengungkapkan dugaan penerimaan duit untuk Ibas penting untuk diungkap kebenarannya.
"Itu tidak penting, soalnya ini terkait dengan rasa keadilan bagi Mas Anas yang mungkin juga bagi Nazaruddin. Jadi, ada kepentingan yang sama mengungkap kebenaran untuk mendapat keadilan," tegas Handika.
Sebelumnya, Nazaruddin menyebut Ibas ikut bermain dalam proyek yang bernilai ratusan juta dolar AS. Menurut Nazar, Ibas menerima fee antara lima hingga tujuh persen dari proyek di SKK Migas. (Baca:
Nazar Sebut Ibas Terima Ratusan Juta Dolar dari Proyek Bancakan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LOV)
