Jakarta: Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) mengaku telah menawarkan perlindungan kepada aktivis Ratna Sarumpaet. Namun, tawaran itu tidak direspons.
Ketua LPSK Abdul Haris Semendawi menjelaskan pihaknya berkomunikasi dengan politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean sebagai perantara Ratna. Namun, belum ada kabar soal tawaran perlindungan.
"Setelah kita sampaikan ternyata dari pihak politis Partai Demokrat sudah mengontak ke Ratna. Namun, Ratna belum bersedia ditemui LPSK ," kata Abdul di Gedung LPSK, Jakarta Timur, Rabu 4 Oktober 2018.
Abdul juga sudah meminta Ratna segera melaporkan ke pihak berwajib dengan pendampingan LPSK jika merasa terancam oleh oknum. Pasalnya, bila tak melapor, polisi tak bisa menindaklanjuti kasus ini.
Sementara itu, LPSK tidak ingin berspekulasi terlalu dini kasus soal kasus itu dipicu karena tindak pindana atau bukan. LPSK lebih memilih menunggu respons dari Ratna.
Baca: Polisi: Lebam Ratna Sarumpaet karena Operasi Plastik, bukan Dikeroyok
"Karena kita sudah menawarkan dan sampai sekarang belum ada respons dari yang bersangkutan, kita harap ada menyelesaikan kasus ini ke jalur hukum," jelas dia.
Di sisi lain, Abdul memastikan LPSK tidak akan membedakan-bedakan orang dalam memberikan perlindungan. Abdul pun menekankan Indonesia adalah negara hukum. Jika ada tindak pidana, Ratna pun diharapkan segara melapor.
"Kalau kejadian itu menimpa pihak Pak Jokowi kita pun akan menawarkan hal yang sama," pungkas dia.
Jakarta: Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) mengaku telah menawarkan perlindungan kepada aktivis Ratna Sarumpaet. Namun, tawaran itu tidak direspons.
Ketua LPSK Abdul Haris Semendawi menjelaskan pihaknya berkomunikasi dengan politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean sebagai perantara Ratna. Namun, belum ada kabar soal tawaran perlindungan.
"Setelah kita sampaikan ternyata dari pihak politis Partai Demokrat sudah mengontak ke Ratna. Namun, Ratna belum bersedia ditemui LPSK ," kata Abdul di Gedung LPSK, Jakarta Timur, Rabu 4 Oktober 2018.
Abdul juga sudah meminta Ratna segera melaporkan ke pihak berwajib dengan pendampingan LPSK jika merasa terancam oleh oknum. Pasalnya, bila tak melapor, polisi tak bisa menindaklanjuti kasus ini.
Sementara itu, LPSK tidak ingin berspekulasi terlalu dini kasus soal kasus itu dipicu karena tindak pindana atau bukan. LPSK lebih memilih menunggu respons dari Ratna.
Baca: Polisi: Lebam Ratna Sarumpaet karena Operasi Plastik, bukan Dikeroyok
"Karena kita sudah menawarkan dan sampai sekarang belum ada respons dari yang bersangkutan, kita harap ada menyelesaikan kasus ini ke jalur hukum," jelas dia.
Di sisi lain, Abdul memastikan LPSK tidak akan membedakan-bedakan orang dalam memberikan perlindungan. Abdul pun menekankan Indonesia adalah negara hukum. Jika ada tindak pidana, Ratna pun diharapkan segara melapor.
"Kalau kejadian itu menimpa pihak Pak Jokowi kita pun akan menawarkan hal yang sama," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(OGI)
