Jakarta: Persaudaraan Alumni (PA) 212 mendesak Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mecabut izin Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Indramayu, Jawa Barat. PA 212 menilai pimpinan Ponpes Al Zaytun, Panji Gumilang, sudah melakukan penodaan agama.
"Kita juga mendesak Menag segera mencabut izin Ponpes Al Zaytun," kata Sekretaris Majelis Syuro PA 212 Slamet Maarif kepada wartawan, Minggu, 25 Juni 2023.
Slamet Maarif menegaskan, pihaknya meyakini Panji Gumilang melakukan penodaan agama di Ponpes Al Zaytun. Slamet Maarif bahkan membandingkan dengan kasus mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
"Jelas ini penodaan agama bahkan lebih parah dari Ahok," tegas Slamet Maarif.
Selain itu, Wasekjen PA 212 Novel bamukmin menegaskan Panji Gumilang melakukan hal di luar ikhtilaf atau hal yang masih dalam koridor mazhab. Karena itu, ia berharap Panji Gumilang diproses secara hukum.
"Panji Gumilang harus diproses hukum dengan ancaman pasal 156a KUHP dengan ancaman hukum penjara maksimal 5 tahun," ujarnya.
PA 212 mengapresiasi langkah Bareskrim Polri yang mengusut kasus dugaan penodaan agama yang dilakukan Panji Gumilang di Ponpes Al Zaytun. PA 212 berharap Ponpes Al Zaytun juga dibubarkan karena mengajarkan ajaran sesat dan menimbulkan keresahan.
"Pesantren Al-Zaytun harus dibubarkan karena sudah sangat sesat dan menyesatkan," tegas Novel Bamukmin.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Jakarta: Persaudaraan Alumni (PA) 212 mendesak Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mecabut izin Pondok Pesantren (Ponpes)
Al Zaytun, Indramayu, Jawa Barat. PA 212 menilai pimpinan Ponpes Al Zaytun, Panji Gumilang, sudah melakukan penodaan agama.
"Kita juga mendesak Menag segera mencabut izin Ponpes Al Zaytun," kata Sekretaris Majelis Syuro PA 212 Slamet Maarif kepada wartawan, Minggu, 25 Juni 2023.
Slamet Maarif menegaskan, pihaknya meyakini Panji Gumilang melakukan penodaan agama di
Ponpes Al Zaytun. Slamet Maarif bahkan membandingkan dengan kasus mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
"Jelas ini penodaan agama bahkan lebih parah dari Ahok," tegas Slamet Maarif.
Selain itu, Wasekjen PA 212 Novel bamukmin menegaskan Panji Gumilang melakukan hal di luar ikhtilaf atau hal yang masih dalam koridor mazhab. Karena itu, ia berharap Panji Gumilang diproses secara hukum.
"Panji Gumilang harus diproses hukum dengan ancaman pasal 156a KUHP dengan ancaman hukum penjara maksimal 5 tahun," ujarnya.
PA 212 mengapresiasi langkah Bareskrim Polri yang mengusut kasus dugaan penodaan agama yang dilakukan Panji Gumilang di Ponpes Al Zaytun. PA 212 berharap Ponpes Al Zaytun juga dibubarkan karena mengajarkan ajaran sesat dan menimbulkan keresahan.
"Pesantren Al-Zaytun harus dibubarkan karena sudah sangat sesat dan menyesatkan," tegas Novel Bamukmin.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DHI)
