medcom.id, Jakarta: Bupati Biak Numfor, Yesaya Sombur diduga tersandung suap pembangunan daerah tertinggal. Yeyasa diduga menerima uang senilai 400 ribu dollar Singapura atau sekitar Rp3,6 miliar.
Informasi yang berhasil dihimpun, Yesaya digelandang bersama sejumlah orang lainnya ke Gedung KPK, Jl. HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Senin (16/6/2014) sekitar pukul 22.30 WIB.
Selain menggelandang Yesaya, penyidik diduga membawa tiga mobil yang diduga digunakan Yesaya, ajudan dan penyuap. Mobil itu adalah Mazda double kabin berwarna merah marun bernomor polisi B 9399 BBC, Nissan X Trail Hitam bernomor polisi B 1320 SJO, serta mobil Ford Escape Hitam bernomor polisi B 27 OF.
Informasi yang dihimpun, Yesaya ditangkap di sebuah hotel yang berada tepat di depan Markas PBNU atau di Jl. Kramat Raya No.81, Jakarta Pusat.
Diduga, suap itu berkaitan dengan pemulusan dana bantuan Pembanguan daerah tertinggal. Program tersebut berada di bawah Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal.
Informasi yang berhasil dihimpun, Yesaya digelandang bersama sejumlah orang lainnya ke Gedung KPK, Jl. HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Senin (16/6/2014) sekitar pukul 22.30 WIB.
Selain menggelandang Yesaya, penyidik diduga membawa tiga mobil yang diduga digunakan Yesaya, ajudan dan penyuap. Mobil itu adalah Mazda double kabin berwarna merah marun bernomor polisi B 9399 BBC, Nissan X Trail Hitam bernomor polisi B 1320 SJO, serta mobil Ford Escape Hitam bernomor polisi B 27 OF.
Informasi yang dihimpun, Yesaya ditangkap di sebuah hotel yang berada tepat di depan Markas PBNU atau di Jl. Kramat Raya No.81, Jakarta Pusat.
Diduga, suap itu berkaitan dengan pemulusan dana bantuan Pembanguan daerah tertinggal. Program tersebut berada di bawah Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
