medcom.id, Jakarta: Pengadilan tindak pidana dugaan korupsi pemberian fasilitas jangka pendek pada Bank Century serta penetapan bank gagal berdampak sistemik dengan tersangka Budi Mulia segera dimulai. Dua orang penting saat itu yakni Boediono, mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) dan Sri Mulyani, mantan Menteri Keuangan kemungkinan besar akan masuk dalam surat dakwaan.
"Saya enggak enak ngomongya" ujar Busyro ketika ditanya soal nama dua orang itu dalam surat dakwaan Budi Mulia, di Jakarta, Selasa (4/2)
Dijelaskan Busyro, dalam surat dakwaan Budi Mulia nanti akan dijelaskan secara terang terkait kasus Century sehingga apa yang terjadi bisa secara terang benderang terlihat.
"Disidang kan dakwaannya bisa membuat terang benderang" tandasnya.
Untuk diketahui, sebelumnya mantan pemilik Bank Century Robert Tantular mengaku dirinya heran dengan pemberian dana talangan Rp 6,7 triliun kepada Bank Century. Pasalnya, Bank Century saat itu hanya butuh Rp1 Triliun buat dana Penyertaan Modal Sementara (PMS). Namun, angka tersebut dinilai Sri Mulyani selaku Menteri Keuangan saat itu terlalu besar.
Sri beranggapan dana penyelamatan hanya butuh Rp632 miliar seperti dibahas dalam rapat KSSK 21 November 2008. Sri pun sempat meradang karena merasa tak diberitahu soal pengucuran lonjakan dana sebesar itu.
Di dalam notulensi rapat KSSK tanggal 24 November 2008, tergambarkan pula bahwa Sri Mulyani baru menyadari data BI di bawah kendali Boediono (saat itu Gubernur BI), tidak akurat. Tapi, setelah melihat semua kejanggalan itu Sri Mulyani tidak melapor ke aparat hukum. Ia malah mengadu ke Wakil Presiden saat itu, Jusuf Kalla. Sri Mulyani mengaku telah "ditipu" oleh para pejabat BI.
Adapun Deputi Gubernur Bank Indonesia Halim Alamsyah, yang saat itu menjadi Direktur Direktorat Penelitian dan Pengaturan Perbankan BI, mengaku dirinya diperintah Dewan Gubernur BI, yang dipimpin Boediono, untuk membikin analisa sistemik terhadap Bank Century.
medcom.id, Jakarta: Pengadilan tindak pidana dugaan korupsi pemberian fasilitas jangka pendek pada Bank Century serta penetapan bank gagal berdampak sistemik dengan tersangka Budi Mulia segera dimulai. Dua orang penting saat itu yakni Boediono, mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) dan Sri Mulyani, mantan Menteri Keuangan kemungkinan besar akan masuk dalam surat dakwaan.
"Saya enggak enak ngomongya" ujar Busyro ketika ditanya soal nama dua orang itu dalam surat dakwaan Budi Mulia, di Jakarta, Selasa (4/2)
Dijelaskan Busyro, dalam surat dakwaan Budi Mulia nanti akan dijelaskan secara terang terkait kasus Century sehingga apa yang terjadi bisa secara terang benderang terlihat.
"Disidang kan dakwaannya bisa membuat terang benderang" tandasnya.
Untuk diketahui, sebelumnya mantan pemilik Bank Century Robert Tantular mengaku dirinya heran dengan pemberian dana talangan Rp 6,7 triliun kepada Bank Century. Pasalnya, Bank Century saat itu hanya butuh Rp1 Triliun buat dana Penyertaan Modal Sementara (PMS). Namun, angka tersebut dinilai Sri Mulyani selaku Menteri Keuangan saat itu terlalu besar.
Sri beranggapan dana penyelamatan hanya butuh Rp632 miliar seperti dibahas dalam rapat KSSK 21 November 2008. Sri pun sempat meradang karena merasa tak diberitahu soal pengucuran lonjakan dana sebesar itu.
Di dalam notulensi rapat KSSK tanggal 24 November 2008, tergambarkan pula bahwa Sri Mulyani baru menyadari data BI di bawah kendali Boediono (saat itu Gubernur BI), tidak akurat. Tapi, setelah melihat semua kejanggalan itu Sri Mulyani tidak melapor ke aparat hukum. Ia malah mengadu ke Wakil Presiden saat itu, Jusuf Kalla. Sri Mulyani mengaku telah "ditipu" oleh para pejabat BI.
Adapun Deputi Gubernur Bank Indonesia Halim Alamsyah, yang saat itu menjadi Direktur Direktorat Penelitian dan Pengaturan Perbankan BI, mengaku dirinya diperintah Dewan Gubernur BI, yang dipimpin Boediono, untuk membikin analisa sistemik terhadap Bank Century.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LHE)
