Kemenag dan Densus 88 Bahas Sinergi Pembinaan Narapidana

Jakarta: Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas hari ini menerima audiensi Kepala Densus (Kadensus) 88 Antiteror Irjen Martinus Hukom. Pertemuan membahas rencana kerja sama untuk mengoptimalkan peran penyuluhan agama dalam pembinaan narapidana, khususnya teroris. "Kami memiliki penyuluh yang tersebar hingga pelosok Tanah Air. Kemenag telah membuat ruang khusus untuk mensosialisasikan kebijakan-kebijakan Kementerian," kata Yaqut dalam keterangan tertulis, Jakarta, Rabu, 1 September 2021. Sementara itu, Martinus menyampaikan rencananya untuk mengoptimalkan program pembinaan. Khususnya, dalam menangkal terorisme di masyarakat. "Kami berharap bisa berkoneksi dengan para penyuluh untuk pembinaan melalui media sosial," kata Martinus. Martinus mengaku saat ini Densus 88 sudah memiliki program pembinaan yang baik. Termasuk, dengan sarana pendukungnya. "Hanya Infrastruktur yang masih kurang, yakni lahan," tegas dia. Baca: 4 Terduga Anggota KKB Papua Ditangkap Para narapidana terorisme tersebar di rutan beberapa polda. Mereka bahkan bercampur dengan narapidana kasus lain. "Dalam rutan kami, punya program pembinaan sedemikian rupa, dari sebelum subuh sampai saatnya istirahat. Setiap waktu silih berganti kami masukkan paham keagamaan juga kenegaraan. Menggunakan videotrone, para napi didekatkan hatinya agar tergerak kecintaannya kepada saudara sebangsanya," kata dia. Menurut Martinus, pihak yang mendapat pembinaan itu tidak hanya narapidana. Melainkan, keluarganya baik istri atau suami serta anak-anak, dan orang tuanya. "Harapan kami narapidana yang tersebar dapat disatukan, karena  program pembinaannya berbeda dengan pembinaan yang lainnya," kata Martinus. Martinus mengaku sudah menyiapkan banyak program, namun terkendala pandemi covid-19. "Semoga setelah covid-19 mereda, program yang tertunda bisa dijalankan. Salah satunya melakukan wisata religi," kata Martinus.