medcom.id, Jakarta: Staf anggota Komisi V DPR dari Fraksi PDIP, Damayanti Wisnu Putranti, Dessy A Edwin menyambangi Gedung KPK. Saat tiba di Gedung KPK, Dessy menyempatkan untuk menyapa para pewarta.
"Mari kawan-kawan," sapa Dessy seraya masuk Gedung KPK, Jalan HR.Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (21/1/16).
Dessy A Edwin datang sekitar pukul 14.15 memakai rompi oranye khas tahanan KPK. Tersangka kasus dugaan penerimaan suap proyek jalan di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera) ini, datang ke KPK bukan untuk proses pemeriksaan.
"Hanya menyelesaikan administrasi dengan penyidiknya,"kata Kabiro Humas KPK, Yayuk saat dihubungi metrotvnews.com.
Dessy ditahan di Rumah Tahan Pondok Bambu, Jakarta Timur, untuk 20 hari pertama, guna kepentingan penyidikan.
13 Januari, KPK melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) suap dalam sebuah proyek di Kementerian Perkerjaan Umum dan Perumahan Rakyat pada APBN 2016. KPK mengamankan enam orang. Namun, dua orang sebagai sopir dibebaskan KPK karena tidak terbukti melakukan unsur tindak pidana korupsi.
Sementara empat orang lainnya, resmi ditetapkan tersangka setelah dilakukan pemeriksaan hampir 24 jam.
Keempat orang itu adalah Damayanti Wisnu Putranti anggota Komisi V DPR RI fraksi PDIP, Julia Prasrtyarini atau Uwi dan Dessy A. Edwin, dari pihak swasta yang menerima suap dan Abdul Khoir, Dirut PT Windu Tunggal Utama (WTU) sebagai pemberi suap. Dalam OTT itu diamankan barang bukti berupa uang tunai 99.000 dolar Singapura.
Atas perbuatannya, Damayanti, Julia, dan Dessy disangkakan melanggar Pasal 12 huruf a atau huruf b atau Pasal 11 Undang-Undang Nomor 31 tahun 1999 sebagaimana diubah dalam UU Nomor 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat 1.
medcom.id, Jakarta: Staf anggota Komisi V DPR dari Fraksi PDIP, Damayanti Wisnu Putranti, Dessy A Edwin menyambangi Gedung KPK. Saat tiba di Gedung KPK, Dessy menyempatkan untuk menyapa para pewarta.
"Mari kawan-kawan," sapa Dessy seraya masuk Gedung KPK, Jalan HR.Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (21/1/16).
Dessy A Edwin datang sekitar pukul 14.15 memakai rompi oranye khas tahanan KPK. Tersangka kasus dugaan penerimaan suap proyek jalan di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera) ini, datang ke KPK bukan untuk proses pemeriksaan.
"Hanya menyelesaikan administrasi dengan penyidiknya,"kata Kabiro Humas KPK, Yayuk saat dihubungi metrotvnews.com.
Dessy ditahan di Rumah Tahan Pondok Bambu, Jakarta Timur, untuk 20 hari pertama, guna kepentingan penyidikan.
13 Januari, KPK melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) suap dalam sebuah proyek di Kementerian Perkerjaan Umum dan Perumahan Rakyat pada APBN 2016. KPK mengamankan enam orang. Namun, dua orang sebagai sopir dibebaskan KPK karena tidak terbukti melakukan unsur tindak pidana korupsi.
Sementara empat orang lainnya, resmi ditetapkan tersangka setelah dilakukan pemeriksaan hampir 24 jam.
Keempat orang itu adalah Damayanti Wisnu Putranti anggota Komisi V DPR RI fraksi PDIP, Julia Prasrtyarini atau Uwi dan Dessy A. Edwin, dari pihak swasta yang menerima suap dan Abdul Khoir, Dirut PT Windu Tunggal Utama (WTU) sebagai pemberi suap. Dalam OTT itu diamankan barang bukti berupa uang tunai 99.000 dolar Singapura.
Atas perbuatannya, Damayanti, Julia, dan Dessy disangkakan melanggar Pasal 12 huruf a atau huruf b atau Pasal 11 Undang-Undang Nomor 31 tahun 1999 sebagaimana diubah dalam UU Nomor 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat 1.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(YDH)
