medcom.id, Jakarta: Kementerian Agama (Kemenag) akan mengedepankan langkah preventif menghadapi penyebaran paham radikal dari Islamic State of Irak and Syiria (ISIS). Menurut Menag Lukman Hakim Saifuddin, paham keagamaan yang toleran dan moderat akan ampuh dalam menangkal ajaran ISIS.
"Sementara Kemenag malakukan langkah-langkah preventif, menyebarkan paham keagamaan yang lebih sesuai kondisi negara kita. Paham keagamaan yang moderat dan toleran," kata Lukman di kantor Kemenag, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Jumat (13/3/2015).
Lukman berharap kepada aparat pengamanan selalu memonitor warga Indonesia di luar negeri. Pengamanan intensif juga harus dilakukan terhadap WNI yang diduga terpengaruh ISIS.
Menurut Lukman, monitoring dan pengamanan WNI yang diduga tergabung dalam ISIS menjadi tanggung jawab Kementerian Luar Negeri, BNPT, dan Kepolisian. Mereka secara intensif harus meningatkan kewaspadaan agar tak banyak warga Indonesia terjeblos ISIS.
Kemenag juga akan terus memperketat biro yang memberikan pelayanan umroh dan haji. Hal ini dilakukan supaya biro tersebut dapat memperketat dan mengawasi jamaah masing-masing.
"Kita juga sudah mencoba mengadakan pertemuan dengan mereka (biro pelayanan umroh dan haji) soal hal itu," pungkas Lukman.
medcom.id, Jakarta: Kementerian Agama (Kemenag) akan mengedepankan langkah preventif menghadapi penyebaran paham radikal dari
Islamic State of Irak and Syiria (ISIS). Menurut Menag Lukman Hakim Saifuddin, paham keagamaan yang toleran dan moderat akan ampuh dalam menangkal ajaran ISIS.
"Sementara Kemenag malakukan langkah-langkah preventif, menyebarkan paham keagamaan yang lebih sesuai kondisi negara kita. Paham keagamaan yang moderat dan toleran," kata Lukman di kantor Kemenag, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Jumat (13/3/2015).
Lukman berharap kepada aparat pengamanan selalu memonitor warga Indonesia di luar negeri. Pengamanan intensif juga harus dilakukan terhadap WNI yang diduga terpengaruh ISIS.
Menurut Lukman, monitoring dan pengamanan WNI yang diduga tergabung dalam ISIS menjadi tanggung jawab Kementerian Luar Negeri, BNPT, dan Kepolisian. Mereka secara intensif harus meningatkan kewaspadaan agar tak banyak warga Indonesia terjeblos ISIS.
Kemenag juga akan terus memperketat biro yang memberikan pelayanan umroh dan haji. Hal ini dilakukan supaya biro tersebut dapat memperketat dan mengawasi jamaah masing-masing.
"Kita juga sudah mencoba mengadakan pertemuan dengan mereka (biro pelayanan umroh dan haji) soal hal itu," pungkas Lukman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)
