Jakarta: Pejabat Badan Pertanahan Nasional (BPN) ditangkap terkait indikasi sindikat mafia tanah. Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi menjelaskan pejabat BPN berinisial PS tersebut ditangkap di Depok, Selasa, 12 Juli 2022.
"Benar saudara PS yang merupakan salah satu pejabat di BPN Kota Jakarta telah kami tangkap di Depok. Masih ada lagi tersangka lainnya yang juga merupakan Pejabat BPN yang segera kami lakukan penangkapan kembali,” ujar Kombes Hengki, saat dikonfirmasi, Rabu, 13 Juli 2022.
Dia menuturkan pihaknya segera menggelar konferensi pers guna menyampaikan secara rinci terkait pengangkapan pejabat BPN itu. "Keberhasilan pengungkapan ini tidak lepas dari dukungan semua pihak, khususnya Satgas Mafia Tanah Kementerian ATR/BPN RI yang terus berkoordinasi intens dengan kami penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya,“ papar Hengki.
Hengki menerangkan para pelaku menggunakan modus baru dalam melancarkan aksinya. Lantaran itu modus baru, maka belum pernah ditemukan di daerah mana pun.
Penangkapan PS berdasarkan informasi yang dihimpun hampir satu bulan. Kasus ini disinyalir melibatkan banyak pegawai BPN dan pegawai ASN dari instansi terkait yang terlibat dan memiliki peran sebagai aktor intelektual yang menjalin kerja sama dengan pendana.
Sampai hari ini, Subdit Harda Ditreskrimum Polda Metro Jaya menetapkan lebih dari 20 tersangka Mafia Tanah. Para pelaku ini merupakan ASN lintas instansi yang meresahkan yang merugikan masyarakat.
(MI/Khoerun Nadif Rahmat)
Jakarta: Pejabat Badan Pertanahan Nasional (
BPN) ditangkap terkait indikasi sindikat mafia tanah. Direktur Reskrimum
Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi menjelaskan pejabat BPN berinisial PS tersebut ditangkap di Depok, Selasa, 12 Juli 2022.
"Benar saudara PS yang merupakan salah satu pejabat di BPN Kota Jakarta telah kami tangkap di Depok. Masih ada lagi tersangka lainnya yang juga merupakan Pejabat BPN yang segera kami lakukan penangkapan kembali,” ujar Kombes Hengki, saat dikonfirmasi, Rabu, 13 Juli 2022.
Dia menuturkan pihaknya segera menggelar konferensi pers guna menyampaikan secara rinci terkait pengangkapan pejabat BPN itu. "Keberhasilan pengungkapan ini tidak lepas dari dukungan semua pihak, khususnya Satgas Mafia Tanah
Kementerian ATR/BPN RI yang terus berkoordinasi intens dengan kami penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya,“ papar Hengki.
Hengki menerangkan para pelaku menggunakan modus baru dalam melancarkan aksinya. Lantaran itu modus baru, maka belum pernah ditemukan di daerah mana pun.
Penangkapan PS berdasarkan informasi yang dihimpun hampir satu bulan. Kasus ini disinyalir melibatkan banyak pegawai BPN dan pegawai ASN dari instansi terkait yang terlibat dan memiliki peran sebagai aktor intelektual yang menjalin kerja sama dengan pendana.
Sampai hari ini, Subdit Harda Ditreskrimum Polda Metro Jaya menetapkan lebih dari 20 tersangka Mafia Tanah. Para pelaku ini merupakan ASN lintas instansi yang meresahkan yang merugikan masyarakat.
(MI/Khoerun Nadif Rahmat)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEV)
