Ilustrasi Medcom.id.
Ilustrasi Medcom.id.

KPK Dalami Kepemilikan Aset Angin Prayitno di Bogor

Candra Yuri Nuralam • 16 Februari 2022 10:27
Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa lima saksi pada Selasa, 15 Februari 2022. Mereka dimintai keterangan terkait kasus dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang menjerat mantan Direktur Pemeriksaan dan Penagihan Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Angin Prayitno Aji.
 
"Seluruh saksi hadir dan penyidik mendalami terkait dugaan aset berupa tanah milik tersangka APA (Angin Prayitno Aji) yang berada di Bogor," kata pelaksana tugas (Plt) juru bicara bidang penindakan KPK Ali Fikri melalui keterangan tertulis, Rabu, 16 Februari 2022.
 
Sebanyak lima saksi yang dipanggil kemarin merupakan pihak swasta. Mereka adalah Marisah, Moh Anwar, Amat, Aswita, dan Endang.

Ali enggan memerinci pertanyaan penyidik kepada lima saksi itu. Namun, Lembaga Antikorupsi meyakini pernyataan para saksi menguatkan tudingan penyidik terkait dugaan pencucian uang yang dilakukan Angin.
 
Angin divonis sembilan tahun penjara dan denda Rp500 juta subsider tiga bulan kurungan dalam kasus suap pajak. Sementara itu, rekannya Dadan Ramdani divonis enam tahun penjara dan denda Rp300 juta subsider dua bulan kurungan.
 
Baca: KPK Kebut Pencarian Bukti Pencucian Uang Angin Prayitno
 
Kedua orang itu divonis bersalah menerima suap dari tiga perusahaan. Ketiga perusahaan itu, yakni PT Gunung Madu Plantations, PT Jhonlin Baratama, dan PT Bank Pan Indonesia (Panin).
 
Kedua orang itu juga diberikan hukuman pidana pengganti dalam kasus ini sebesar Rp3.375.000 dan SGD1.095.000. Pidana itu wajib dibayar dalam waktu sebulan setelah vonis berkekuatan hukum tetap.
 
Jika tidak dibayar jaksa bakal merampas harta benda keduanya untuk dilelang. Jika harta bendanya tidak cukup, hukuman penjara keduanya bakal ditambah selama dua tahun.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan