medcom.id, Jakarta: Mantan Komisaris PT Duta Graha Indonesia (DGI) Sandiaga Uno mengaku tak mengenal mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M. Nazaruddin. Hal itu ia ungkap ketika mendatangi Komisi Pemberantasan Korupsi untuk diperiksa dalam kasus dugaan korupsi yang menyeret Direktur Utama PT DGI Dudung Purwadi (DPW).
"Saya tidak kenal dengan pak Nazaruddin, saya tidak berkomunikasi dengan beliau," klaim Sandiaga saat tiba di markas KPK di Kuningan Persada, Jakarta, Selasa 23 Mei 2017.
Dalam persidangan kasus korupsi pembangunan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) Hambalang dengan terdakwa Andi Mallarangeng pada 2014, Nazaruddin pernah berkicau soal upaya Sandiaga meminta jatah proyek. Sandiaga disebut berani membayar Rp100 miliar agar terlibat dalam proyek Hambalang.
Nazaruddin yang mengatur proyek lewat Permai Grup menolak tawaran Sandiaga dan memilih PT Adhi Karya. Nazaruddin beralasan Sandiaga tak berani membayar dimuka karena hanya bisa memberi uang secara bertahap.
Hal itu dimentahkan Sandiaga. "Sama sekali tidak benar, itu hoax. Saya sama sekali tidak terlibat, sama sekali tidak terlibat," tegas dia.
Namun, Sandiaga mengaku mengenal 'lawan' Nazaruddin, Anas Urbaningrum. Dia mengenal mantan Ketua Umum Partai Demokrat itu di organisasi Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi).
"Sama Anas saya kenal, beliau adalah tokoh pemuda, saya Ketua Umum Hipmi saat itu, dalam diskusi kami tentang peran pemuda," beber Wakil Gubernur terpilih DKI Jakarta itu.
medcom.id, Jakarta: Mantan Komisaris PT Duta Graha Indonesia (DGI) Sandiaga Uno mengaku tak mengenal mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M. Nazaruddin. Hal itu ia ungkap ketika mendatangi Komisi Pemberantasan Korupsi untuk diperiksa dalam kasus dugaan korupsi yang menyeret Direktur Utama PT DGI Dudung Purwadi (DPW).
"Saya tidak kenal dengan pak Nazaruddin, saya tidak berkomunikasi dengan beliau," klaim Sandiaga saat tiba di markas KPK di Kuningan Persada, Jakarta, Selasa 23 Mei 2017.
Dalam persidangan kasus korupsi pembangunan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) Hambalang dengan terdakwa Andi Mallarangeng pada 2014, Nazaruddin pernah berkicau soal upaya Sandiaga meminta jatah proyek. Sandiaga disebut berani membayar Rp100 miliar agar terlibat dalam proyek Hambalang.
Nazaruddin yang mengatur proyek lewat Permai Grup menolak tawaran Sandiaga dan memilih PT Adhi Karya. Nazaruddin beralasan Sandiaga tak berani membayar dimuka karena hanya bisa memberi uang secara bertahap.
Hal itu dimentahkan Sandiaga. "Sama sekali tidak benar, itu hoax. Saya sama sekali tidak terlibat, sama sekali tidak terlibat," tegas dia.
Namun, Sandiaga mengaku mengenal 'lawan' Nazaruddin, Anas Urbaningrum. Dia mengenal mantan Ketua Umum Partai Demokrat itu di organisasi Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi).
"Sama Anas saya kenal, beliau adalah tokoh pemuda, saya Ketua Umum Hipmi saat itu, dalam diskusi kami tentang peran pemuda," beber Wakil Gubernur terpilih DKI Jakarta itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OJE)
