medcom.id, Jakarta: Sekretaris Mahkamah Agung Achmad Setyo Pudjoharsoyo menjamin rekrutmen hakim bebas suap. Ia membantah keras tudingan suap bila ingin menjadi bagian lembaga itu.
"Itu tidak mungkin, nyatanya anak saya tidak lolos," tegas Achmad di Mahkamah Agung, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Jumat 27 Oktober 2017.
Ada banyak anak pimpinan MA tak lolos seleksi hakim. Itu membuktikan kecurangan tak mungkin terjadi dalam rekrutmen hakim.
Apalagi, seleksi diawali tes kemampuan dasar menggunakan komputer. Selanjutnya peserta seleksi menjalani tes dengan sistem SKB yang terdiri dari tiga komponen, yakni materi hukum, tes psikologi, dan wawancara.
"Presentasenya dari SKD (tes kemampuan dasar) kalau digabung SKB itu, 40 persen SKD dan 60 persen SKB," beber dia.
Achmad heran dengan oknum yang menawarkan bantuan meluluskan seseorang dalam rekrutmen. Sebab, hampir sebagian besar tes rekrutmen menggunakan komputer.
"Bagaimana caranya dia membantu saya tidak tahu caranya," kata dia.
Achmad telah berulang kali mengimbau masyarakat tak memercayai oknum yang menawarkan bantuan serupa itu.
"Setiap ada rekrutmen di mana saja, rekrutmen pegawai swasta juga ada oknum yang mencoba seperti ini. Dinamikanya memang seperti itu, tetapi saya pastikan tidak mungkin terjadi," jelas Achmad.
medcom.id, Jakarta: Sekretaris Mahkamah Agung Achmad Setyo Pudjoharsoyo menjamin rekrutmen hakim bebas suap. Ia membantah keras tudingan suap bila ingin menjadi bagian lembaga itu.
"Itu tidak mungkin, nyatanya anak saya tidak lolos," tegas Achmad di Mahkamah Agung, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Jumat 27 Oktober 2017.
Ada banyak anak pimpinan MA tak lolos seleksi hakim. Itu membuktikan kecurangan tak mungkin terjadi dalam rekrutmen hakim.
Apalagi, seleksi diawali tes kemampuan dasar menggunakan komputer. Selanjutnya peserta seleksi menjalani tes dengan sistem SKB yang terdiri dari tiga komponen, yakni materi hukum, tes psikologi, dan wawancara.
"Presentasenya dari SKD (tes kemampuan dasar) kalau digabung SKB itu, 40 persen SKD dan 60 persen SKB," beber dia.
Achmad heran dengan oknum yang menawarkan bantuan meluluskan seseorang dalam rekrutmen. Sebab, hampir sebagian besar tes rekrutmen menggunakan komputer.
"Bagaimana caranya dia membantu saya tidak tahu caranya," kata dia.
Achmad telah berulang kali mengimbau masyarakat tak memercayai oknum yang menawarkan bantuan serupa itu.
"Setiap ada rekrutmen di mana saja, rekrutmen pegawai swasta juga ada oknum yang mencoba seperti ini. Dinamikanya memang seperti itu, tetapi saya pastikan tidak mungkin terjadi," jelas Achmad.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(OJE)
