Jakarta: Mantan vokalis grup musik Samsons, Bambang Reguna Bukit (Bams), dan ibunya, Desiree Tarigan, dilaporkan ke Polda Metro Jaya oleh asisten rumah tangga (ART), I. Musisi itu diadukan ke polisi terkait dugaan penyekapan.
I mengaku ponselnya disita Bams dan Desiree. Tak hanya itu, I mengaku dicaci maki oleh majikannya tersebut.
"Handphone saya disita dua hari sama orang-orang, dicaci maki terus pada 24 Februari. Saya tidak diperbolehkan untuk keluar dari rumah," kata I di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis, 8 April 2021.
I mengaku selalu diawasi dua orang berinsial N dan S dari dalam kamar. Bahkan, I harus meminta izin kepada kedua orang itu jika ingin ke kamar mandi.
Selain disekap, I mengaku ponselnya dikloning. Hal itu dilakukan untuk melihat riwayat komunikasi dengan orang lain. I juga mengaku mengalami kekerasan fisik.
Baca: Makin Panas, Hotma Dilaporkan Desiree ke Polisi
"Mataku dicolok-colok sampai dia ngatain aku gila, apalah segala macam. Pokoknya caci maki semua itu pada tanggal 24 itu," ungkapnya.
I mengaku telah bekerja di rumah musisi Bams selama tiga tahun. Kekerasan fisik dan penyekapan baru pertama kali diterimanya. I memutuskan keluar dari pekerjaannya karena tidak tahan dengan perbuatan Bams dan ibunya.
"Karena saya tertekan terus akhirnya saya keluar," aku dia.
Laporan itu diterima dengan nomor LP/1839/IV/YAN.2.5/2021/SPKT PMJ tanggal 6 April 2021. Ada empat orang terlapor dalam kasus ini, yakni Vino, Prianka Reguna Bukit, Bambang Reguna Bukit, dan Desiree Tarigan.
Para terlapor dipersangkakan Pasal 333 KUHP juncto Pasal 30 Undang-Undang (UU) Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Pasal itu terkait perampasan kemerdekaan dan/atau mengakses data elektronik orang lain tanpa izin.
Jakarta: Mantan
vokalis grup musik Samsons, Bambang Reguna Bukit (Bams), dan ibunya, Desiree Tarigan, dilaporkan ke Polda Metro Jaya oleh asisten rumah tangga (ART), I. Musisi itu diadukan ke polisi terkait dugaan penyekapan.
I mengaku ponselnya disita
Bams dan Desiree. Tak hanya itu, I mengaku dicaci maki oleh majikannya tersebut.
"
Handphone saya disita dua hari sama orang-orang, dicaci maki terus pada 24 Februari. Saya tidak diperbolehkan untuk keluar dari rumah," kata I di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis, 8 April 2021.
I mengaku selalu diawasi dua orang berinsial N dan S dari dalam kamar. Bahkan, I harus meminta izin kepada kedua orang itu jika ingin ke kamar mandi.
Selain disekap, I mengaku ponselnya dikloning. Hal itu dilakukan untuk melihat riwayat komunikasi dengan orang lain. I juga mengaku mengalami kekerasan fisik.
Baca:
Makin Panas, Hotma Dilaporkan Desiree ke Polisi
"Mataku dicolok-colok sampai dia
ngatain aku gila, apalah segala macam. Pokoknya caci maki semua itu pada tanggal 24 itu," ungkapnya.
I mengaku telah bekerja di rumah musisi Bams selama tiga tahun. Kekerasan fisik dan penyekapan baru pertama kali diterimanya. I memutuskan keluar dari pekerjaannya karena tidak tahan dengan perbuatan Bams dan ibunya.
"Karena saya tertekan terus akhirnya saya keluar," aku dia.
Laporan itu diterima dengan nomor LP/1839/IV/YAN.2.5/2021/SPKT PMJ tanggal 6 April 2021. Ada empat orang terlapor dalam kasus ini, yakni Vino, Prianka Reguna Bukit, Bambang Reguna Bukit, dan Desiree Tarigan.
Para terlapor dipersangkakan Pasal 333 KUHP juncto Pasal 30 Undang-Undang (UU) Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Pasal itu terkait perampasan kemerdekaan dan/atau mengakses data elektronik orang lain tanpa izin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)
