medcom.id, Jakarta: Mahasiswa dan alumni Universitas Indonesia (ILUNI) berdemonstrasi di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rabu (18/2/2015). Mereka bertujuan memberi dukungan dukungan KPK dalam menghadapi kriminalisasi yang menimpa pimpinan lembaga tersebut.
Saat berdemo, mahasiswa dan alumni nampak menggunakan sebuah mobil komando. Mobil itu diparkir di dekat pintu masuk disamping loby Gedung KPK sejak pukul 14.00 WIB.
Mobil yang punya fasilitas sound system dengan kekuatan 8.000 watt itu ternyata didatangkan gratis ke KPK. Padahal, mobil tersebut biasanya ditarif Rp2 juta per acara.
Sang pemilik mobil bernama Boy Sayidi mengaku sengaja melakukan hal itu. “Karena sevisi, jadi saya gratiskan,” kata Boy kepada Metrotvnews.com, di Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Siad, Jakarta Selatan, Rabu petang.
Boy sudah dua tahun menyewakan mobil komando. Selama kurun itu, dia tak hanya sekali menggratiskan mobil. Kerap kali, dia menggratiskan mobil ‘butut’ milik dia untuk dipakai aksi. “Niat saya untuk sosial,” sebut dia.
Namun, bukan berarti Boy tak butuh duit. Tarif Rp2 juta yang dipasang kerap kali dibayar orang. Duit pembayaran itu, sebut Boy, yang dijadikan uang untuk perawatan mobil. “Kalau dapat untung, saya pakai untuk benerin mobil,” jelas Boy.
medcom.id, Jakarta: Mahasiswa dan alumni Universitas Indonesia (ILUNI) berdemonstrasi di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rabu (18/2/2015). Mereka bertujuan memberi dukungan dukungan KPK dalam menghadapi kriminalisasi yang menimpa pimpinan lembaga tersebut.
Saat berdemo, mahasiswa dan alumni nampak menggunakan sebuah mobil komando. Mobil itu diparkir di dekat pintu masuk disamping loby Gedung KPK sejak pukul 14.00 WIB.
Mobil yang punya fasilitas
sound system dengan kekuatan 8.000 watt itu ternyata didatangkan gratis ke KPK. Padahal, mobil tersebut biasanya ditarif Rp2 juta per acara.
Sang pemilik mobil bernama Boy Sayidi mengaku sengaja melakukan hal itu. “Karena sevisi, jadi saya gratiskan,” kata Boy kepada
Metrotvnews.com, di Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Siad, Jakarta Selatan, Rabu petang.
Boy sudah dua tahun menyewakan mobil komando. Selama kurun itu, dia tak hanya sekali menggratiskan mobil. Kerap kali, dia menggratiskan mobil ‘butut’ milik dia untuk dipakai aksi. “Niat saya untuk sosial,” sebut dia.
Namun, bukan berarti Boy tak butuh duit. Tarif Rp2 juta yang dipasang kerap kali dibayar orang. Duit pembayaran itu, sebut Boy, yang dijadikan uang untuk perawatan mobil. “Kalau dapat untung, saya pakai untuk benerin mobil,” jelas Boy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(OGI)
