medcom.id, Bogor: Pascaputusan praperadilan Budi Gunawan, tidak banyak kegiatan yang terjadi di Istana Bogor. Presiden Joko Widodo pun masih belum memutuskan nasib Budi Gunawan yang memenangkan praperadilan atas penetapan status tersangka oleh KPK.
Presiden sendiri hari ini berkantor di Istana Bogor, Jawa Barat. Berdasarkan pantauan, sejumlah menteri dan petinggi Polri diam-diam mengunjungi presiden. Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly dan Wakapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti tiba di Istana Bogor pagi tadi, Selasa (17/2/2015) lewat pintu samping yang tidak diketahui awak media.
Belum diketahui pasti apakah pertemuan tersebut membahas nasib Budi Gunawan atau justru terkait penetapan status tersangka Ketua KPK Abraham Samad. Sama seperti hari kemarin, Senin 16 Februari, sejumlah menteri Kabinet Kerja yang hadir dalam rapat terkait rencana pelaksanaan perayaan Konferensi Asia Afrika di Bandung, memilih bungkam ketika ditanya terkait pelantikan Budi Gunawan.
"Tidak, belum dibahas (Budi Gunawan)," kata Kepala Staf Kepresidenan Luhut Pandjaitan di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (17/2/2015).
Seperti diberitakan sebelumnya, Hakim tunggal Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Sarpin Rizaldi mengatakan sprindik nomor Sprin-dik 03/01/01/2015 yang menetapkan Budi Gunawan sebagai tersangka tidak sah dan tidak memiliki kekuatan hukum tetap. Hakim menolak permohonan ganti rugi penetapan tersangka.
KPK menetapkan Budi sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi berupa penerimaan hadiah atau janji selama menjabat sebagai Kepala Biro Pembinaan Karier Deputi Sumber Daya Manusia Polri periode 2003-2006 dan jabatan lainnya di kepolisian.
KPK menjerat Budi dengan Pasal 12 huruf a atau huruf b, Pasal 5 ayat 2, serta Pasal 11 atau Pasal 12 B Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP. Karena status tersangka itu, Presiden Joko Widodo menunda pelantikan Budi Gunawan sebagai Kapolri menggantikan Jenderal Pol Sutarman.
medcom.id, Bogor: Pascaputusan praperadilan Budi Gunawan, tidak banyak kegiatan yang terjadi di Istana Bogor. Presiden Joko Widodo pun masih belum memutuskan nasib Budi Gunawan yang memenangkan praperadilan atas penetapan status tersangka oleh KPK.
Presiden sendiri hari ini berkantor di Istana Bogor, Jawa Barat. Berdasarkan pantauan, sejumlah menteri dan petinggi Polri diam-diam mengunjungi presiden. Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly dan Wakapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti tiba di Istana Bogor pagi tadi, Selasa (17/2/2015) lewat pintu samping yang tidak diketahui awak media.
Belum diketahui pasti apakah pertemuan tersebut membahas nasib Budi Gunawan atau justru terkait penetapan status tersangka Ketua KPK Abraham Samad. Sama seperti hari kemarin, Senin 16 Februari, sejumlah menteri Kabinet Kerja yang hadir dalam rapat terkait rencana pelaksanaan perayaan Konferensi Asia Afrika di Bandung, memilih bungkam ketika ditanya terkait pelantikan Budi Gunawan.
"Tidak, belum dibahas (Budi Gunawan)," kata Kepala Staf Kepresidenan Luhut Pandjaitan di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (17/2/2015).
Seperti diberitakan sebelumnya, Hakim tunggal Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Sarpin Rizaldi mengatakan sprindik nomor Sprin-dik 03/01/01/2015 yang menetapkan Budi Gunawan sebagai tersangka tidak sah dan tidak memiliki kekuatan hukum tetap. Hakim menolak permohonan ganti rugi penetapan tersangka.
KPK menetapkan Budi sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi berupa penerimaan hadiah atau janji selama menjabat sebagai Kepala Biro Pembinaan Karier Deputi Sumber Daya Manusia Polri periode 2003-2006 dan jabatan lainnya di kepolisian.
KPK menjerat Budi dengan Pasal 12 huruf a atau huruf b, Pasal 5 ayat 2, serta Pasal 11 atau Pasal 12 B Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP. Karena status tersangka itu, Presiden Joko Widodo menunda pelantikan Budi Gunawan sebagai Kapolri menggantikan Jenderal Pol Sutarman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LOV)
