medcom.id, Jakarta: Langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunda pelantikan Komjen Pol Budi Gunawan sebagai Kapolri, tak membuat Indonesia Corruption Watch (ICW) puas. Peneliti ICW Emerson Yuntho mengatakan, jika Budi Gunawan tetap dilantik menjadi Kapolri, maka hal ini merupakan pertama kali di dunia seorang tersangka kasus korupsi menjadi Kapolri.
"Saya bisa katakan ini pertama kali di dunia, seseorang yang terjerat kasus korupsi diangkat sebagai kepala atau pimpinan institusi polri," kata Emerson Yuntho, saat ditemui di Warung Daun Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (18/1/2015).
Dia menambahkan di program nawa cita Jokowi jelas menyebutkan memilih Jaksa Agung dan Kapolri yang bersih, berintegritas dan anti korupsi. "Ketika proses-proses sudah melalui seleksi di KPK dan PPATK, orang akan berfikir kok tidak melalui tahapan itu. Kalau risih kenapa harus risih? Itu yang harus dipertanyakan," tuturnya.
Budi Gunawan telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi pemberantasan Korupsi (KPK), terkait dugaan kasus transaksi mencurigakan atau transaksi tidak wajar dari pejabat negara atau rekening gendut, Selasa 13 Januari lalu. Budi Gunawan merupakan calon tunggal Kapolri yang telah disetujui DPR.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Tedjo Edhy Purdjiatno menegaskan, Presiden Jokowi sama sekali tidak membatalkan pelantikan Komjen Pol Budi Gunawan sebagai Kapolri.
"Tidak membatalkan, hanya menunda sampai proses hukum bisa diselesaikan oleh KPK," kata Tedjo dalam dialog di Metro TV, Jakarta, Sabtu 17 Januari, kemarin.
medcom.id, Jakarta: Langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunda pelantikan Komjen Pol Budi Gunawan sebagai Kapolri, tak membuat Indonesia Corruption Watch (ICW) puas. Peneliti ICW Emerson Yuntho mengatakan, jika Budi Gunawan tetap dilantik menjadi Kapolri, maka hal ini merupakan pertama kali di dunia seorang tersangka kasus korupsi menjadi Kapolri.
"Saya bisa katakan ini pertama kali di dunia, seseorang yang terjerat kasus korupsi diangkat sebagai kepala atau pimpinan institusi polri," kata Emerson Yuntho, saat ditemui di Warung Daun Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (18/1/2015).
Dia menambahkan di program nawa cita Jokowi jelas menyebutkan memilih Jaksa Agung dan Kapolri yang bersih, berintegritas dan anti korupsi. "Ketika proses-proses sudah melalui seleksi di KPK dan PPATK, orang akan berfikir kok tidak melalui tahapan itu. Kalau risih kenapa harus risih? Itu yang harus dipertanyakan," tuturnya.
Budi Gunawan telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi pemberantasan Korupsi (KPK), terkait dugaan kasus transaksi mencurigakan atau transaksi tidak wajar dari pejabat negara atau rekening gendut, Selasa 13 Januari lalu. Budi Gunawan merupakan calon tunggal Kapolri yang telah disetujui DPR.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Tedjo Edhy Purdjiatno menegaskan, Presiden Jokowi sama sekali tidak membatalkan pelantikan Komjen Pol Budi Gunawan sebagai Kapolri.
"Tidak membatalkan, hanya menunda sampai proses hukum bisa diselesaikan oleh KPK," kata Tedjo dalam dialog di Metro TV, Jakarta, Sabtu 17 Januari, kemarin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)
