Jakarta: Kasus pembunuhan berantai yang dilakukan Wowon cs menggegerkan masyarakat karena menimbulkan korban yang cukup banyak. Bahkan, sebagian korban merupakan keluarga dari pelaku.
Pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel menduga ada pola perilaku antisosial di dalam diri Wowon. Dia juga menilai Wowon menggunakan kejahatan untuk menyelesaikan permasalahan sehari-hari
"Jadi dia menjadikan kejahatan, yakni membunuh orang, sebagai cara untuk mengatasi problematika sehari-hari," kata Reza dalam tayangan Metro Pagi Primetime di Metro TV, Minggu, 29 Januari 2023.
Psikolog forensik itu menjelaskan ada tiga aspek dalam pembunuhan berantai patut dipahami, yakni jumlah korban, jumlah lokasi, dan jeda satu pembunuhan dengan pembunuhan lain. Masa jeda ini adalah waktu yang dimanfaatkan pembunuh berantai untuk menata ulang emosi dan mengincar korban berikutnya.
"Masyarakat banyak salah kaprah menganggap orang antisosial adalah orang yang tidak mau bergaul. Tidak demikian. Orang dengan perilaku antisosial justru tampak 'lurus' di lingkungan sosial tapi dengan tujuan manipulatif," terang Indragiri.
Selain orang dewasa yang menjadi sararan, balita juga menjadi sasaran mudah bagi Wowon cs untuk dibunuh. Wowon cs juga dinilai tidak memiliki rasa iba, cenderung memiliki perasaan yang relatif datar, serta tidak responsif terhadap kekejian.
" Jadi bisa kita sebut mereka ini sebagai orang yang berdarah dingin,karena sekali lagi dia tidak menaruh rasa belas iba, tidak memiliki rasa kasihan,tidak merespons terhadap situasi yang dianggap oleh orang kebanyakan sebagai kekejian atau kekejaman," ujarnya. (Natania Rizky)
Jakarta: Kasus pembunuhan berantai yang dilakukan Wowon cs menggegerkan masyarakat karena menimbulkan korban yang cukup banyak. Bahkan, sebagian korban merupakan keluarga dari pelaku.
Pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel menduga ada pola perilaku antisosial di dalam diri Wowon. Dia juga menilai Wowon menggunakan kejahatan untuk menyelesaikan permasalahan sehari-hari
"Jadi dia menjadikan kejahatan, yakni membunuh orang, sebagai cara untuk mengatasi problematika sehari-hari," kata Reza dalam tayangan
Metro Pagi Primetime di
Metro TV, Minggu, 29 Januari 2023.
Psikolog forensik itu menjelaskan ada tiga aspek dalam pembunuhan berantai patut dipahami, yakni jumlah korban, jumlah lokasi, dan jeda satu pembunuhan dengan pembunuhan lain. Masa jeda ini adalah waktu yang dimanfaatkan pembunuh berantai untuk menata ulang emosi dan mengincar korban berikutnya.
"Masyarakat banyak salah kaprah menganggap orang antisosial adalah orang yang tidak mau bergaul. Tidak demikian. Orang dengan perilaku antisosial justru tampak 'lurus' di lingkungan sosial tapi dengan tujuan manipulatif," terang Indragiri.
Selain orang dewasa yang menjadi sararan, balita juga menjadi sasaran mudah bagi Wowon cs untuk dibunuh. Wowon cs juga dinilai tidak memiliki rasa iba, cenderung memiliki perasaan yang relatif datar, serta tidak responsif terhadap kekejian.
" Jadi bisa kita sebut mereka ini sebagai orang yang berdarah dingin,karena sekali lagi dia tidak menaruh rasa belas iba, tidak memiliki rasa kasihan,tidak merespons terhadap situasi yang dianggap oleh orang kebanyakan sebagai kekejian atau kekejaman," ujarnya.
(Natania Rizky) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)
