medcom.id, Jakarta: Sekjen Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Anwar Sanusi mengaku dimintai dana talangan yang diinisiasi oleh eks Irjen Kemendes, Sugito. Dana tersebut diduga untuk menyuap dua auditor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Rochmadi Saptogiri dan Ali Sadli .
Fakta tersebut terungkap saat jaksa penuntut umum pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menampilkan tangkapan layar perbincangan Anwar dengan Sugito dalam aplikasi perpesanan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta. Dalam percakapan itu, Sugito mempertanyakan dana untuk Rochmadi selaku auditor yang memeriksa laporan keuangan Kemendes.
"Untuk pak Rochmadi, apa bu Ekat (Kabag Keuangan Itjen Kemendes PDTT, Ekatmawati) bisa tanggulangi dulu yah pak? Setelah itu kita bahas," kata Sugito dalam pesan singkat tersebut.
Anwar yang dikirimi pesan itu hanya membalas singkat. Dalam jawabannya, ia hanya menyebut akan menanyakan hal tersebut kepada Ekatmawati.
Usai ditampilkan percakapan itu, Anwar mengaku tidak menindaklanjuti permintaan Sugito. "Saya tidak tahu, saya coba tanyakan, tapi saya tidak tanyakan ke bu Karo," kata Anwar saat bersaksi untuk terdakwa Ali Sadli di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin 30 Oktober 2017.
Baca: Mantan Irjen Kemendes Divonis Ringan
Dalam kesaksiannya, Anwar juga mengaku tak pernah berbincang soal pemberian opini wajar tanpa pengecualian (WTP) saat bertemu dengan auditor BPK, Choirul Anam dan Sugito. Saat pertemuan, menurut Anwar, Anam sempat membahas soal pemberian atensi kepada Rochmadi dan Ali Sadli.
"Yang saya dengar memang ada bicara atensi, tapi saya tidak memberikan komentar dan tidak menanyakan hasilnya," kata dia.
Saat berbicara soal atensi, Anwar mengaku tak nyaman. Ia memilih tak berkomentar saat pembahasan soal atensi.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/wkBn88gk" allowfullscreen></iframe>
medcom.id, Jakarta: Sekjen Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Anwar Sanusi mengaku dimintai dana talangan yang diinisiasi oleh eks Irjen Kemendes, Sugito. Dana tersebut diduga untuk menyuap dua auditor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Rochmadi Saptogiri dan Ali Sadli .
Fakta tersebut terungkap saat jaksa penuntut umum pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menampilkan tangkapan layar perbincangan Anwar dengan Sugito dalam aplikasi perpesanan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta. Dalam percakapan itu, Sugito mempertanyakan dana untuk Rochmadi selaku auditor yang memeriksa laporan keuangan Kemendes.
"Untuk pak Rochmadi, apa bu Ekat (Kabag Keuangan Itjen Kemendes PDTT, Ekatmawati) bisa tanggulangi dulu yah pak? Setelah itu kita bahas," kata Sugito dalam pesan singkat tersebut.
Anwar yang dikirimi pesan itu hanya membalas singkat. Dalam jawabannya, ia hanya menyebut akan menanyakan hal tersebut kepada Ekatmawati.
Usai ditampilkan percakapan itu, Anwar mengaku tidak menindaklanjuti permintaan Sugito. "Saya tidak tahu, saya coba tanyakan, tapi saya tidak tanyakan ke bu Karo," kata Anwar saat bersaksi untuk terdakwa Ali Sadli di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin 30 Oktober 2017.
Baca: Mantan Irjen Kemendes Divonis Ringan
Dalam kesaksiannya, Anwar juga mengaku tak pernah berbincang soal pemberian opini wajar tanpa pengecualian (WTP) saat bertemu dengan auditor BPK, Choirul Anam dan Sugito. Saat pertemuan, menurut Anwar, Anam sempat membahas soal pemberian atensi kepada Rochmadi dan Ali Sadli.
"Yang saya dengar memang ada bicara atensi, tapi saya tidak memberikan komentar dan tidak menanyakan hasilnya," kata dia.
Saat berbicara soal atensi, Anwar mengaku tak nyaman. Ia memilih tak berkomentar saat pembahasan soal atensi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)
