medcom.id, Jakarta: Putra sulung Gubernur Ratu Atut Choisiyah, Andika Hazrumy, mengaku pernah tidak puas dengan "proyekan" Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan. Hal itu disampaikan Hudaya Latuconsina, mantan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi dalam sidang kasus korupsi alat kesehatan di RS rujukan Banten.
"(Ada) ketidakpuasan pak Andika ke pak Wawan. Merasa kurang mendapat keuntungan dari usaha (proyek) pak Wawan," kata Hudaya di depan majelis hakim, Rabu 26 april 2017.
Hudaya menyebut ketidakpuasan ini diperlihatkan Andika ke Wawan dalam pertemuan di Hotel Crown, Serang, Banten, pada Juli 2012. Saat itu Atut mengumpulkannya dengan sejumlah satuan kerja perangkat daerah lain.
Pertemuan itu turut dihadiri Wawan, adik Atut, dan Andika, anak Atut. Hudaya menyebut Andika mengkritik Wawan yang memonopoli proyek di dinas lewat perusahannya, PT Bali Pasific Pragama, serta perusahaan yang berafiliasi.
Saat dicecar Jaksa Penuntut Umum KPK, Hudaya juga menyebut ada pembahasan proses tender yang terhambat di sejumlah proyek. Wawan saat itu menyampaikan bagaimana agar proyek itu tetap berjalan dan penyerapan anggaran semakin cepat.
Mantan Kepala Dinas Sumber Daya Air Banten Iing Suwargi yang juga bersaksi hari ini mengaku ikut dalam pertemuan. Namun, Iing mengaku tak tahu-menahu Andika sempat mengeluhkan ke Wawan.
Dia mengaku hanya mendengar cerita Andika yang saat itu duduk di kursi senator. "Saya denger cerita soal DPD dari Pak Andika, soal apa saja tugas-tugasnya," ungkap Iing.
medcom.id, Jakarta: Putra sulung Gubernur Ratu Atut Choisiyah, Andika Hazrumy, mengaku pernah tidak puas dengan "proyekan" Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan. Hal itu disampaikan Hudaya Latuconsina, mantan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi dalam sidang kasus korupsi alat kesehatan di RS rujukan Banten.
"(Ada) ketidakpuasan pak Andika ke pak Wawan. Merasa kurang mendapat keuntungan dari usaha (proyek) pak Wawan," kata Hudaya di depan majelis hakim, Rabu 26 april 2017.
Hudaya menyebut ketidakpuasan ini diperlihatkan Andika ke Wawan dalam pertemuan di Hotel Crown, Serang, Banten, pada Juli 2012. Saat itu Atut mengumpulkannya dengan sejumlah satuan kerja perangkat daerah lain.
Pertemuan itu turut dihadiri Wawan, adik Atut, dan Andika, anak Atut. Hudaya menyebut Andika mengkritik Wawan yang memonopoli proyek di dinas lewat perusahannya, PT Bali Pasific Pragama, serta perusahaan yang berafiliasi.
Saat dicecar Jaksa Penuntut Umum KPK, Hudaya juga menyebut ada pembahasan proses tender yang terhambat di sejumlah proyek. Wawan saat itu menyampaikan bagaimana agar proyek itu tetap berjalan dan penyerapan anggaran semakin cepat.
Mantan Kepala Dinas Sumber Daya Air Banten Iing Suwargi yang juga bersaksi hari ini mengaku ikut dalam pertemuan. Namun, Iing mengaku tak tahu-menahu Andika sempat mengeluhkan ke Wawan.
Dia mengaku hanya mendengar cerita Andika yang saat itu duduk di kursi senator. "Saya denger cerita soal DPD dari Pak Andika, soal apa saja tugas-tugasnya," ungkap Iing.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(MBM)
