Jakarta: Otak penggasak rumah mewah di Kedoya, Jakarta Barat, A, ditangkap. Dia ditangkap pada Minggu, 28 Maret 2021.
"Benar, (ditangkap) kemarin sore masih di wilayah Jakarta Barat," kata Kapolsek Kebon Jeruk Kompol R Manurung saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin, 29 Maret 2021.
Manurung belum bisa bicara banyak terkait penangkapan itu. Pelaku masih diperiksa intensif.
"Masih diambil keterangannya. Jadi nanti saja, belum banyak saya tahu," ujar Manurung.
Penyidik menyita sejumlah barang bukti saat penangkapan. Namun, Manurung juga belum mau mengungkap barang-barang yang disita.
Sebelumnya, polisi menangkap lima pelaku. Yakni S, 47; ES, 50; W, 33; K, 50; dan S, 58. Sebanyak tiga di antaranya adalah pekerja yang mendapatkan instruksi membongkar seisi rumah mewah tersebut.
A merupakan penadah. Dia menjual barang-barang yang ada di rumah itu kepada dua pelaku lain.
(Baca: Pemeretelan Rumah Mewah di Kedoya, Korban Rugi Rp1 M)
Kedua orang tersebut merupakan penjual barang bekas. Mereka kenal A karena masih bertetangga.
A beraksi dengan berpura-pura sebagai orang kepercayaan pemilik rumah. Sehingga, pelaku lainnya percaya saat diminta mempreteli isi rumah tersebut. Para pelaku sebagai pembongkar diberi upah Rp125 ribu per hari.
Para pelaku dijerat Pasal 363 KUHP tentang Pencurian dengan Pemberatan (curat). Pelaku terancam tujuh tahun penjara.
Kasus ini terungkap usai viral sebuah video yang diunggah akun Instagram @cetul22. Akun mengunggah dua video. Pertama, video kondisi rumah setelah dipreteli.
Rumah tersebut seperti tengah dibangun. Material rumah mulai dari ubin, kusen, jendela, hingga pintu dibongkar dan dibawa kabur. Kondisi rumah juga hancur.
"Ini sudah benar-benar kurang hajar Pak, sudah berani mati ini," kata pria dalam video yang diduga pemilik rumah.
Video kedua menampilkan kondisi rumah sebelum dipreteli. Tampak rumah mewah dengan tangga yang mengkilap dan lampu hias mewah besar. Sejumlah pajangan dan patung antik terlihat dalam video.
Jakarta: Otak
penggasak rumah mewah di Kedoya, Jakarta Barat, A, ditangkap. Dia ditangkap pada Minggu, 28 Maret 2021.
"Benar, (ditangkap) kemarin sore masih di wilayah Jakarta Barat," kata Kapolsek Kebon Jeruk Kompol R Manurung saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin, 29 Maret 2021.
Manurung belum bisa bicara banyak terkait penangkapan itu. Pelaku masih diperiksa intensif.
"Masih diambil keterangannya. Jadi nanti saja, belum banyak saya tahu," ujar Manurung.
Penyidik menyita sejumlah barang bukti saat penangkapan. Namun, Manurung juga belum mau mengungkap barang-barang yang disita.
Sebelumnya, polisi menangkap lima pelaku. Yakni S, 47; ES, 50; W, 33; K, 50; dan S, 58. Sebanyak tiga di antaranya adalah pekerja yang mendapatkan instruksi membongkar seisi rumah mewah tersebut.
A merupakan penadah. Dia menjual barang-barang yang ada di rumah itu kepada dua pelaku lain.
(Baca:
Pemeretelan Rumah Mewah di Kedoya, Korban Rugi Rp1 M)
Kedua orang tersebut merupakan penjual barang bekas. Mereka kenal A karena masih bertetangga.
A beraksi dengan berpura-pura sebagai orang kepercayaan pemilik rumah. Sehingga, pelaku lainnya percaya saat diminta mempreteli isi rumah tersebut. Para pelaku sebagai pembongkar diberi upah Rp125 ribu per hari.
Para pelaku dijerat Pasal 363 KUHP tentang Pencurian dengan Pemberatan (curat). Pelaku terancam tujuh tahun penjara.
Kasus ini terungkap usai viral sebuah video yang diunggah akun Instagram @cetul22. Akun mengunggah dua video. Pertama, video kondisi rumah setelah dipreteli.
Rumah tersebut seperti tengah dibangun. Material rumah mulai dari ubin, kusen, jendela, hingga pintu dibongkar dan dibawa kabur. Kondisi rumah juga hancur.
"Ini sudah benar-benar kurang hajar Pak, sudah berani mati ini," kata pria dalam video yang diduga pemilik rumah.
Video kedua menampilkan kondisi rumah sebelum dipreteli. Tampak rumah mewah dengan tangga yang mengkilap dan lampu hias mewah besar. Sejumlah pajangan dan patung antik terlihat dalam video.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)
