Jakarta: Kasubdit Ranmor Ditkrimum Polda Metro Jaya AKBP Antonio Agus mengatakan pihaknya telah menyerahkan 5 mobil objek fidusia kepada pihak leasing dan asuransi. Mobil tersebut merupakan mobil kredit yang tertangkap di jalan karena menggunakan pelat nomor palsu. Pelat mobil palsu digunakan debitur untuk menghindari jasa penagihan (debt Collector).
"5 mobil akan diserahkan ke pihak perusahaan pembiayaan sebagai objek penjaminan fidusia yang sudah menunggak rata-rata 7 bulan. Masih ada 25 kendaraan yang terparkir di Subdit Ranmor," kata Kasubdit Ranmor Ditkrimum Polda Metro Jaya, AKBP Antonius Agus, di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa, 28 November 2017.
Agus mengatakan penyitaan terhadap mobil objek fidusia dilakukan setelah pihaknya berkoordinasi dengan masyarakat dan perusahaan leasing. Selain itu, pihaknya bekerja sama dengan Ditlantas untuk mengecek kelengkapan surat-surat kendaraan.
"Kami lakukan penyelidikan dan pendataan hasil koordinasi dengan masyarakat dan perusahaan leasing. Proses kelengkapan surat-surat kendaraan sudah dilakukan secara administrasi," katanya.
Agus juga mengimbau masyarakat yang merasa kehilangan kendaraan mobil datang ke Polda Metro Jaya. Masyarakat bisa mencocokkan data-data dengan kendaraan yang telah disita oleh polisi.
"Kalau ada yang merasa kehilangan silakan dicek nopol sama nomor rangkanya. Kalau ada masyarakat yang datang membawa dokumen lengkap dan cocok dengan kendaraan yang ada silakan diambil," terangnya.
Sebelumnya, Polisi menyita 33 mobil terkait objek fidusia. Mobil-mobil tersebut merupakan mobil kredit yang tertangkap di jalan karena menggunakan pelat nomor palsu. Berikut ini data kendaraan yang telah diserahkan kepada pihak asuransi dan leasing:
1. Minibus Toyota Fortuner warna hitam metalik B-1621-BJA
2. Minibus Daihatsu Xenia warna silver metalik B-1820-KRL
3. Minibus Honda jazz warna silver metalik B-8115-IC
4. Minibus Honda Mobilio warna silver metalik B-1204-UIE
5. Minibus Daihatus Sirion warna merah metalik F-318-AT
Jakarta: Kasubdit Ranmor Ditkrimum Polda Metro Jaya AKBP Antonio Agus mengatakan pihaknya telah menyerahkan 5 mobil objek fidusia kepada pihak leasing dan asuransi. Mobil tersebut merupakan mobil kredit yang tertangkap di jalan karena menggunakan pelat nomor palsu. Pelat mobil palsu digunakan debitur untuk menghindari jasa penagihan (debt Collector).
"5 mobil akan diserahkan ke pihak perusahaan pembiayaan sebagai objek penjaminan fidusia yang sudah menunggak rata-rata 7 bulan. Masih ada 25 kendaraan yang terparkir di Subdit Ranmor," kata Kasubdit Ranmor Ditkrimum Polda Metro Jaya, AKBP Antonius Agus, di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa, 28 November 2017.
Agus mengatakan penyitaan terhadap mobil objek fidusia dilakukan setelah pihaknya berkoordinasi dengan masyarakat dan perusahaan leasing. Selain itu, pihaknya bekerja sama dengan Ditlantas untuk mengecek kelengkapan surat-surat kendaraan.
"Kami lakukan penyelidikan dan pendataan hasil koordinasi dengan masyarakat dan perusahaan leasing. Proses kelengkapan surat-surat kendaraan sudah dilakukan secara administrasi," katanya.
Agus juga mengimbau masyarakat yang merasa kehilangan kendaraan mobil datang ke Polda Metro Jaya. Masyarakat bisa mencocokkan data-data dengan kendaraan yang telah disita oleh polisi.
"Kalau ada yang merasa kehilangan silakan dicek nopol sama nomor rangkanya. Kalau ada masyarakat yang datang membawa dokumen lengkap dan cocok dengan kendaraan yang ada silakan diambil," terangnya.
Sebelumnya, Polisi menyita 33 mobil terkait objek fidusia. Mobil-mobil tersebut merupakan mobil kredit yang tertangkap di jalan karena menggunakan pelat nomor palsu. Berikut ini data kendaraan yang telah diserahkan kepada pihak asuransi dan leasing:
1. Minibus Toyota Fortuner warna hitam metalik B-1621-BJA
2. Minibus Daihatsu Xenia warna silver metalik B-1820-KRL
3. Minibus Honda jazz warna silver metalik B-8115-IC
4. Minibus Honda Mobilio warna silver metalik B-1204-UIE
5. Minibus Daihatus Sirion warna merah metalik F-318-AT
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HUS)
