medcom.id, Jakarta: Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen M Fuad Basya mengkritisi sebutan "konflik TNI-Polri". Ia menilai ungkapan itu sama sekali salah.
"Jangan bilang ada konflik TNI-Polri, kalau ada konflik TNI-Polri yang keluar pasti meriam dan mortar," ujar Fuad di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (24/9/2014).
Untuk itu ia meminta publik tidak ada lagi yang menggunakan istilah itu. Terlebih, konflik yang terjadi di Batam adalah antara oknum, bukan institusi TNI-Polri.
TNI, lanjut dia, telah membentuk tim investigasi. Tim dibentuk secara berjenjang mulai dari tingkat Komando Resor Militer (Korem), Komando Daerah Militer (Kodam) Angkatan Darat, hingga tingkat Mabes TNI.
Tim akan mencari kebenaran kejadian tersebut, kemudian, hasilnya akan dihimpun dengan hasil investigasi kepolisian. Hasil investigasi kemungkianan baru ada sekittar dua-tiga minggu ke depan.
"Semuanya (investigasi) transparan dan yang penting kejadian sebenarnya seperti apa," tutur Fuad.
medcom.id, Jakarta: Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen M Fuad Basya mengkritisi sebutan "konflik TNI-Polri". Ia menilai ungkapan itu sama sekali salah.
"Jangan bilang ada konflik TNI-Polri, kalau ada konflik TNI-Polri yang keluar pasti meriam dan mortar," ujar Fuad di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (24/9/2014).
Untuk itu ia meminta publik tidak ada lagi yang menggunakan istilah itu. Terlebih, konflik yang terjadi di Batam adalah antara oknum, bukan institusi TNI-Polri.
TNI, lanjut dia, telah membentuk tim investigasi. Tim dibentuk secara berjenjang mulai dari tingkat Komando Resor Militer (Korem), Komando Daerah Militer (Kodam) Angkatan Darat, hingga tingkat Mabes TNI.
Tim akan mencari kebenaran kejadian tersebut, kemudian, hasilnya akan dihimpun dengan hasil investigasi kepolisian. Hasil investigasi kemungkianan baru ada sekittar dua-tiga minggu ke depan.
"Semuanya (investigasi) transparan dan yang penting kejadian sebenarnya seperti apa," tutur Fuad.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LAL)
