medcom.id, Jakarta: 'Empat pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)' dan 'Komjen Pol Budi Gunawan' sepakat berdamai. Mereka saling bergandengan tangan satu sama lain.
Empat pimpinan KPK tersebut yaitu, 'Abraham Samad', 'Adnan Pandu Praja', 'Bambang Widjajanto' dan 'Zulkarnain', mengapit 'Komjen Pol Budi Gunawan' yang berada di tengah.
Aksi damai tersebut, adalah aksi teatrikal Komite Aliansi Pemuda Antikorupsi (Kapak) yang dilelar di depan Gedung KPK. Beberapa massa aksi menggunakan topeng yang dengan muka empat pimpinan KPK, sementara Budi Gunawan hanya disimbolkan bintang tiga, tepat di dada.
"Kita sebagai masyarakat yang melihat polemik KPK dan Polri (terkait kasus Budi Gunawan) jelas menganggu penegakan hukum lainnya, yang sedang berjalan. Saya inginkan untuk tidak terjebak pada isu yang sebenarnya tidak perlu diributkan," kata Koordinator Kapak, Laode Kamaluddin kepada wartawan di Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat, (30/1/2015).
Laode juga menyesalkan, masyarakat Indonesia terbelah. Ada yang hanya berpihak kepada KPK, dan ada yang berpihak kepada Polri. Dia mengaku, pihaknya berada di tengah-tengah untuk mewujudkan persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. "Pesan kami, jangan mau terjebak pada isu-isu seperti ini," ujar dia.
Aksi dari Kapak ini hanya berlangsung singkat dan cukup tertib. Tidak lebih dari setengah jam, sejak kedatangan mereka sekira pukul 14.15 WIB.
medcom.id, Jakarta: 'Empat pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)' dan 'Komjen Pol Budi Gunawan' sepakat berdamai. Mereka saling bergandengan tangan satu sama lain.
Empat pimpinan KPK tersebut yaitu, 'Abraham Samad', 'Adnan Pandu Praja', 'Bambang Widjajanto' dan 'Zulkarnain', mengapit 'Komjen Pol Budi Gunawan' yang berada di tengah.
Aksi damai tersebut, adalah aksi teatrikal Komite Aliansi Pemuda Antikorupsi (Kapak) yang dilelar di depan Gedung KPK. Beberapa massa aksi menggunakan topeng yang dengan muka empat pimpinan KPK, sementara Budi Gunawan hanya disimbolkan bintang tiga, tepat di dada.
"Kita sebagai masyarakat yang melihat polemik KPK dan Polri (terkait kasus Budi Gunawan) jelas menganggu penegakan hukum lainnya, yang sedang berjalan. Saya inginkan untuk tidak terjebak pada isu yang sebenarnya tidak perlu diributkan," kata Koordinator Kapak, Laode Kamaluddin kepada wartawan di Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat, (30/1/2015).
Laode juga menyesalkan, masyarakat Indonesia terbelah. Ada yang hanya berpihak kepada KPK, dan ada yang berpihak kepada Polri. Dia mengaku, pihaknya berada di tengah-tengah untuk mewujudkan persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. "Pesan kami, jangan mau terjebak pada isu-isu seperti ini," ujar dia.
Aksi dari Kapak ini hanya berlangsung singkat dan cukup tertib. Tidak lebih dari setengah jam, sejak kedatangan mereka sekira pukul 14.15 WIB.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(YDH)
