Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan dirinya tidak ingin konflik agraria di banyak daerah terus terjadi. Pemerintah berupaya keras memberi keadilan bagi masyarakat.
“Kepastian hukum atas tanah yang memberi keadilan kepada seluruh pihak adalah kepentingan kita bersama,” kata Jokowi saat membagikan sertifikat tanah secara virtual di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu, 22 September 2021.
Jokowi menyebut upaya itu dilakukan dengan menggelar rangkaian rapat kabinet dan rapat terbatas ihwal konflik agraria. Sekaligus, mengundang kepala daerah menuntaskan konflik di wilayah masing-masing.
Baca: Jokowi Perintahkan 4 Kementerian Bantu Produktivitas Tanah Masyarakat
“Saya beberapa kali mengundang organisasi masyarakat sipil untuk berdiskusi mengenai opsi penyelesaian kasus tanah,” papar dia.
Kepala Negara menuturkan banyak konflik tanah yang berlarut-larut. Bahkan, ada sengketa tanah yang terus berlangsung hingga 40 tahun.
Jokowi mafhum konflik agraria dan sengketa tanah adalah tantangan berat bagi masyarakat, khususnya petani. Bahkan, sampai ada kelompok tani yang rela berjalan kaki dari luar kota ke Jakarta untuk memperjuangkan lahannya.
“Saya tegaskan kembali komitmen negara untuk betul-betul mengurai konflik agraria yang ada, mewujudkan reformasi agraria bagi masyarakat, dan memastkan ruang hidup yang adil bagi masyarakat,” tutur dia.
Jakarta: Presiden Joko Widodo (
Jokowi) mengatakan dirinya tidak ingin konflik
agraria di banyak daerah terus terjadi. Pemerintah berupaya keras memberi keadilan bagi masyarakat.
“Kepastian hukum atas tanah yang memberi keadilan kepada seluruh pihak adalah kepentingan kita bersama,” kata Jokowi saat membagikan sertifikat tanah secara virtual di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu, 22 September 2021.
Jokowi menyebut upaya itu dilakukan dengan menggelar rangkaian rapat kabinet dan rapat terbatas ihwal konflik agraria. Sekaligus, mengundang kepala daerah menuntaskan konflik di wilayah masing-masing.
Baca:
Jokowi Perintahkan 4 Kementerian Bantu Produktivitas Tanah Masyarakat
“Saya beberapa kali mengundang organisasi masyarakat sipil untuk berdiskusi mengenai opsi penyelesaian kasus tanah,” papar dia.
Kepala Negara menuturkan banyak
konflik tanah yang berlarut-larut. Bahkan, ada sengketa tanah yang terus berlangsung hingga 40 tahun.
Jokowi mafhum konflik agraria dan sengketa tanah adalah tantangan berat bagi masyarakat, khususnya petani. Bahkan, sampai ada kelompok tani yang rela berjalan kaki dari luar kota ke Jakarta untuk memperjuangkan lahannya.
“Saya tegaskan kembali komitmen negara untuk betul-betul mengurai konflik agraria yang ada, mewujudkan reformasi agraria bagi masyarakat, dan memastkan ruang hidup yang adil bagi masyarakat,” tutur dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)
