Jakarta: Polisi menyebut politikus Partai Gerindra Permadi dan juru kampanye nasional Badan Pemenangan Nasional (BPN) Lieus Sungkharisma tidak mengonfirmasi ketidakhadirannya. Dalam surat pemanggilan, keduanya akan diperiksa dalam kapasitas sebagai saksi dengan kasus berbeda.
Permadi akan menjadi saksi kasus dugaan tindakan makar yang dilakukan Kepala Staf Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) Mayjen TNI (Purn) Kivlan Zen. Sedangkan Liues diperiksa sebagai saksi atas dugaan makar dan berita bohong.
"Jadi informasi terakhir dari Wadirtipidum (Wakil Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Kombes Agus Nugroho), belum ada konfirmasi dari pengacaranya dari pihak Pak Permadi maupun Pak Lieus," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa, 14 Mei 2019.
Kepolisian hari ini melayangkan surat pemanggilan kedua. Keduanya kembali dipanggil pukul 09.00 WIB, Jumat, 17 Mei 2019.
Di sisi lain, Permadi sudah memastikan tidak hadir dalam pemeriksaan penyidik Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri hari ini. Ia memiliki agenda di MPR. "Aku tidak hadir karena ada rapat MPR," kata Permadi.
Baca: BPN Dituduh Bikin Susah Eggi Sudjana
Dia mengaku surat penundaan pemeriksaaan sudah disampaikan melalui kuasa hukum kepada penyidik. "Sudah hari ini (surat penundaan). Saya belum tahu tapi tadi pagi atau kapan karena yang bawa pengacara saya," tutur dia.
Sementara itu, Lieus tidak memenuhi panggilan penyidik Bareskrim karena belum didampingi pengacara untuk menghadapi kasus dugaan makar yang menjeratnya. "Lagi (cari) pengacara nih, ancaman hukuman 20 tahun sampai dengan seumur hidup lagi.”
Dia berharap pengacara kondang Yusril Ihza Mahendra mau mendampinginya. "Tanyain dong, Pak Yusril mau bela kasus makar enggak?" ucap politikus Gerindra itu.
Jakarta: Polisi menyebut politikus Partai Gerindra Permadi dan juru kampanye nasional Badan Pemenangan Nasional (BPN) Lieus Sungkharisma tidak mengonfirmasi ketidakhadirannya. Dalam surat pemanggilan, keduanya akan diperiksa dalam kapasitas sebagai saksi dengan kasus berbeda.
Permadi akan menjadi saksi kasus dugaan tindakan makar yang dilakukan Kepala Staf Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) Mayjen TNI (Purn) Kivlan Zen. Sedangkan Liues diperiksa sebagai saksi atas dugaan makar dan berita bohong.
"Jadi informasi terakhir dari Wadirtipidum (Wakil Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Kombes Agus Nugroho), belum ada konfirmasi dari pengacaranya dari pihak Pak Permadi maupun Pak Lieus," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa, 14 Mei 2019.
Kepolisian hari ini melayangkan surat pemanggilan kedua. Keduanya kembali dipanggil pukul 09.00 WIB, Jumat, 17 Mei 2019.
Di sisi lain, Permadi sudah memastikan tidak hadir dalam pemeriksaan penyidik Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri hari ini. Ia memiliki agenda di MPR. "Aku tidak hadir karena ada rapat MPR," kata Permadi.
Baca: BPN Dituduh Bikin Susah Eggi Sudjana
Dia mengaku surat penundaan pemeriksaaan sudah disampaikan melalui kuasa hukum kepada penyidik. "Sudah hari ini (surat penundaan). Saya belum tahu tapi tadi pagi atau kapan karena yang bawa pengacara saya," tutur dia.
Sementara itu, Lieus tidak memenuhi panggilan penyidik Bareskrim karena belum didampingi pengacara untuk menghadapi kasus dugaan makar yang menjeratnya. "Lagi (cari) pengacara nih, ancaman hukuman 20 tahun sampai dengan seumur hidup lagi.”
Dia berharap pengacara kondang Yusril Ihza Mahendra mau mendampinginya. "Tanyain dong, Pak Yusril mau bela kasus makar enggak?" ucap politikus Gerindra itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(OGI)
