medcom.id, Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama sejumlah instansi pemerintah berkunjung ke PT Geo Dipa Energi (Persero) Unit Dieng.
"Kunjungan KPK sebagai upaya mengawal aset negara," kata Corporate Secretary PT Geo Dipa Energi, Endang Iswandini, dalam keterangan tertulisnya, Kamis 16 Februari 2017.
Kedatangan KPK diwakili Direktur Penelitian dan Pengembangan KPK, Wawan Wardiana. Hadir juga perwakilan dari PT PLN (Persero) yakni Deputi Manager Pengelolaan Pembangkit Divisi Operasi Regional Jawa Bagian Tengah, Lambas Richard Pasaribu.
Selain itu, hadir perwakilan dari Direktorat Panas Bumi, Energi Baru Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. EBTKE diwakili Kasubdit Pengawasan Eksplorasi dan Eksploitasi Panas Bumi, Eddy Hindiarto, dan Kasubdit Pelayanan dan Bimbingan Usaha Panas Bumi, Budi Herdiyanto.
Mereka langsung diterima Direktur Utama Geo Dipa Riki Ibrahim dan Tim Unit Dieng. "Kunjungan ini bisa diartikan BUMN panas bumi diperhatikan negara," kata Riki.
Riki mengatakan PT Geo Dipa siap menerima aset-aset negara lain jika dipercaya untuk mengelolanya. "Kami akan menjaga komitmen sebagai pengelola aset negara untuk memberikan kontribusi kepada masyarakat,” kata dia.
Direktur Litbang KPK, Wawan Wardiana, mengatakan kedatangannya ke sana sebagai bentuk monitoring. "Kami di divisi litbang berfungsi mengawasi administrasi dan proses bisnis segala aset milik pemerintah," katanya.
Wawan menjelaskan KPK mendukung penuh program percepatan listrik pemerintah 35 Ribu megawatt. "Sekarang kami tahu Geo Dipa mengambil bagian dari program pemerintah itu. Makanya, kami mengawalnya agar tak terjadi hal-hal yang merugikan negara,” kata Wawan.
Geo Dipa Unit Dieng ditetapkan sebagai salah satu objek vital nasional sejak 2012.
medcom.id, Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama sejumlah instansi pemerintah berkunjung ke PT Geo Dipa Energi (Persero) Unit Dieng.
"Kunjungan KPK sebagai upaya mengawal aset negara," kata Corporate Secretary PT Geo Dipa Energi, Endang Iswandini, dalam keterangan tertulisnya, Kamis 16 Februari 2017.
Kedatangan KPK diwakili Direktur Penelitian dan Pengembangan KPK, Wawan Wardiana. Hadir juga perwakilan dari PT PLN (Persero) yakni Deputi Manager Pengelolaan Pembangkit Divisi Operasi Regional Jawa Bagian Tengah, Lambas Richard Pasaribu.
Selain itu, hadir perwakilan dari Direktorat Panas Bumi, Energi Baru Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. EBTKE diwakili Kasubdit Pengawasan Eksplorasi dan Eksploitasi Panas Bumi, Eddy Hindiarto, dan Kasubdit Pelayanan dan Bimbingan Usaha Panas Bumi, Budi Herdiyanto.
Mereka langsung diterima Direktur Utama Geo Dipa Riki Ibrahim dan Tim Unit Dieng. "Kunjungan ini bisa diartikan BUMN panas bumi diperhatikan negara," kata Riki.
Riki mengatakan PT Geo Dipa siap menerima aset-aset negara lain jika dipercaya untuk mengelolanya. "Kami akan menjaga komitmen sebagai pengelola aset negara untuk memberikan kontribusi kepada masyarakat,” kata dia.
Direktur Litbang KPK, Wawan Wardiana, mengatakan kedatangannya ke sana sebagai bentuk monitoring. "Kami di divisi litbang berfungsi mengawasi administrasi dan proses bisnis segala aset milik pemerintah," katanya.
Wawan menjelaskan KPK mendukung penuh program percepatan listrik pemerintah 35 Ribu megawatt. "Sekarang kami tahu Geo Dipa mengambil bagian dari program pemerintah itu. Makanya, kami mengawalnya agar tak terjadi hal-hal yang merugikan negara,” kata Wawan.
Geo Dipa Unit Dieng ditetapkan sebagai salah satu objek vital nasional sejak 2012.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)
