medcom.id, Jakarta: Terdakwa kasus dugaan suap, Rohadi diketahui bolak balik menemui anggota DPR RI Fraksi Gerindra Sareh Wiyono. Tujuannya untuk meminjam uang ke Sareh.
Hal tersebut dikatakan Sareh saat bersaksi dalam sidang perkara dugaan suap di Pengadilan Tipikor, Jalan Bungur Besar, Jakarta Pusat.
Dalam keterangannnya, Sareh mengatakan, Rohadi pertama kali menemuinya di DPR pada bulan April. Saat itu, lanjut dia, Rohadi bercerita soal keluarganya dan ingin pinjam uang sebesar Rp1 miliar untuk bangun rumah sakit.
"Rohadi datang silaturahmi (ke) saya sebagai anak buah, datang baik-baik. Saat itu, Rohadi cerita-cerita mengenai keluarga, cerita mau pinjam duit karena dia lagi ada usaha rumah sakit," kata Sareh, Senin (31/10/2016).
Sareh mengenal Rohadi lantaran dirinya merupakan mantan atasannya di Pengadilan Negeri Jakarta Utara. Namun, Sareh berdalih saat itu tidak menanggapi omongan Rohadi. Lantaran, saat itu dirinya sedang banyak kesibukan.
"Saya tidak terlalu menanggapi karena saat itu kesibukan saya, jadi nanti kita pikirkan deh," ucap dia.
Selang sebulan kemudian, Sareh mengaku didatangi Rohadi. Bekas panitera di Pengadilan Negeri Jakarta Utara itu kembali menemui Sareh di DPR.
Saat bersama Rohadi, Sareh mengaku tiba-tiba bertemu dengan seorang pengacara, Petrus Selestinus. Dirinya meminta Petrus untuk meminjamkan uang kepada Rohadi.
"Rohadi sebulan kemudian seingat saya itu dia datang ke DPR, tahu-tahu ada teman saya Pak Petrus, ini kalau ada duit kamu bisa bantu (Rohadi)," ujar dia.
Tak berselang lama, Rohadi kembali menemui Sareh di Apartemen Sudirman Mansion. Saat itu, Rohadi menemui Sareh berbarengan dengan Petrus.
Sareh mengatakan, dalam pertemuan itu, Rohadi mengaku Petrus telah bersedia meminjamkan uang sebesar Rp700 juta. Uang yang terbungkus kardus hijau itu diserahkan Petrus kepada Rohadi di apartemen Sareh.
"Saya selesai salat dia bilang pak (Sareh Wiyono) ini ada uang Rp700 (juta) ya sudah ke Petrus. Lalu Rohadi bawa bungkusan Pak Petrus," jelas dia.
medcom.id, Jakarta: Terdakwa kasus dugaan suap, Rohadi diketahui bolak balik menemui anggota DPR RI Fraksi Gerindra Sareh Wiyono. Tujuannya untuk meminjam uang ke Sareh.
Hal tersebut dikatakan Sareh saat bersaksi dalam sidang perkara dugaan suap di Pengadilan Tipikor, Jalan Bungur Besar, Jakarta Pusat.
Dalam keterangannnya, Sareh mengatakan, Rohadi pertama kali menemuinya di DPR pada bulan April. Saat itu, lanjut dia, Rohadi bercerita soal keluarganya dan ingin pinjam uang sebesar Rp1 miliar untuk bangun rumah sakit.
"Rohadi datang silaturahmi (ke) saya sebagai anak buah, datang baik-baik. Saat itu, Rohadi cerita-cerita mengenai keluarga, cerita mau pinjam duit karena dia lagi ada usaha rumah sakit," kata Sareh, Senin (31/10/2016).
Sareh mengenal Rohadi lantaran dirinya merupakan mantan atasannya di Pengadilan Negeri Jakarta Utara. Namun, Sareh berdalih saat itu tidak menanggapi omongan Rohadi. Lantaran, saat itu dirinya sedang banyak kesibukan.
"Saya tidak terlalu menanggapi karena saat itu kesibukan saya, jadi nanti kita pikirkan deh," ucap dia.
Selang sebulan kemudian, Sareh mengaku didatangi Rohadi. Bekas panitera di Pengadilan Negeri Jakarta Utara itu kembali menemui Sareh di DPR.
Saat bersama Rohadi, Sareh mengaku tiba-tiba bertemu dengan seorang pengacara, Petrus Selestinus. Dirinya meminta Petrus untuk meminjamkan uang kepada Rohadi.
"Rohadi sebulan kemudian seingat saya itu dia datang ke DPR, tahu-tahu ada teman saya Pak Petrus, ini kalau ada duit kamu bisa bantu (Rohadi)," ujar dia.
Tak berselang lama, Rohadi kembali menemui Sareh di Apartemen Sudirman Mansion. Saat itu, Rohadi menemui Sareh berbarengan dengan Petrus.
Sareh mengatakan, dalam pertemuan itu, Rohadi mengaku Petrus telah bersedia meminjamkan uang sebesar Rp700 juta. Uang yang terbungkus kardus hijau itu diserahkan Petrus kepada Rohadi di apartemen Sareh.
"Saya selesai salat dia bilang pak (Sareh Wiyono) ini ada uang Rp700 (juta) ya sudah ke Petrus. Lalu Rohadi bawa bungkusan Pak Petrus," jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SCI)
