Jakarta: Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap Ummu Syifa alias L, istri pemimpin kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Ali Kalora. Perempuan berusia 28 tahun itu dibekuk di Jalan Trans Poso.
"Istri Ali Kalora ditangkap pada Rabu, 9 Juli 2020," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal (Brigjen) Awi Setiyono di Kantor Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri, Jakarta, Selasa, 18 Agustus 2020.
Menurut dia, Ummu Syifa berperan menyembunyikan informasi keberadaan para anggota MIT. Syifa telah bergabung bersama kelompok MIT selama 23 hari.
"Ada dua barang bukti yang disita dari L alias Ummu Syifa," kata dia.
Di hari yang sama, Densus 88 juga menangkap tersangka lainnya, YS, di Jalan Trans Poso-Napu Desa Tangkura, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. YS berperan mengantarkan calon anggota ke daerah Tangkura untuk bergabung kelompok MIT.
"YS juga berencana mengantarkan uang sebesar Rp1.590.000 dan makanan berupa kue kepada kelompok MIT," kata jenderal bintang satu itu.
Baca: TNI Bergabung, Polri Optimistis Akan Tangkap Kelompok Ali Kalora
Awi mengungkapkan selama rentang waktu 1 Juni hingga 12 Agustus 2020, Densus 88 menangkap 72 orang anggota kelompok teroris di 13 wilayah. Lokasi ini meliputi Sumatra Barat, Bali, Sulawesi Tengah, Jawa Timur, Jawa Tengah, Riau, DKI Jakarta, Jawa Barat, Kalimantan Selatan, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kalimantan Barat, Maluku, dan Gorontalo.
Penangkapan dilakukan dalam untuk mencegah aksi teror di Tanah Air. Para tersangka dikenakan Pasal 15 juncto Pasal 7 dan Pasal 13 huruf C Undang-Undang (UU) Nomor 5 Tahun 2018 tentang Perubahan UU Nomor 15 Tahun 2003 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti UU Nomor 1 Tahun 2002 tentang Pemberantasan Terorisme dengan ancaman pidana penjara paling lama seumur hidup.
Jakarta: Detasemen Khusus (
Densus) 88 Antiteror Polri menangkap Ummu Syifa alias L, istri pemimpin kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Ali Kalora. Perempuan berusia 28 tahun itu dibekuk di Jalan Trans Poso.
"Istri Ali Kalora ditangkap pada Rabu, 9 Juli 2020," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal (Brigjen) Awi Setiyono di Kantor Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri, Jakarta, Selasa, 18 Agustus 2020.
Menurut dia, Ummu Syifa berperan menyembunyikan informasi keberadaan para anggota MIT. Syifa telah bergabung bersama kelompok MIT selama 23 hari.
"Ada dua barang bukti yang disita dari L alias Ummu Syifa," kata dia.
Di hari yang sama, Densus 88 juga menangkap tersangka lainnya, YS, di Jalan Trans Poso-Napu Desa Tangkura, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. YS berperan mengantarkan calon anggota ke daerah Tangkura untuk bergabung kelompok MIT.
"YS juga berencana mengantarkan uang sebesar Rp1.590.000 dan makanan berupa kue kepada kelompok MIT," kata jenderal bintang satu itu.
Baca:
TNI Bergabung, Polri Optimistis Akan Tangkap Kelompok Ali Kalora
Awi mengungkapkan selama rentang waktu 1 Juni hingga 12 Agustus 2020, Densus 88 menangkap 72 orang anggota kelompok
teroris di 13 wilayah. Lokasi ini meliputi Sumatra Barat, Bali, Sulawesi Tengah, Jawa Timur, Jawa Tengah, Riau, DKI Jakarta, Jawa Barat, Kalimantan Selatan, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kalimantan Barat, Maluku, dan Gorontalo.
Penangkapan dilakukan dalam untuk mencegah aksi teror di Tanah Air. Para tersangka dikenakan Pasal 15 juncto Pasal 7 dan Pasal 13 huruf C Undang-Undang (UU) Nomor 5 Tahun 2018 tentang Perubahan UU Nomor 15 Tahun 2003 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti UU Nomor 1 Tahun 2002 tentang Pemberantasan Terorisme dengan ancaman pidana penjara paling lama seumur hidup.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)
