medcom.id, Jakarta: Dua petinggi PT Pelindo II diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai saksi terkait kasus pengadaan quay container crane (QCC) tahun anggaran 2010. Keduanya adalah Manajer Teknik dan Sistem Informasi Pelabuhan Palembang pada 2009 Taufik Effendi dan Manajer Teknik dan Sistem Informasi Pelabuhan Panjang pada 2009 Tjandra Martoenoes.
"Keduanya diminta keterangan untuk tersangka RJL (Richard Joost Lino)," kata Pelaksana Harian Kepala Biro Humas KPK Yuyuk Andriati di kantornya, Jalan H. R. Rasuna Said, Setiabudi, Jakarta Selatan, Senin (25/7/2016).
Sebagai manajer teknik, keduanya diduga tahu banyak pengadaan QCC PT Pelindo II. Namun, belum diketahui apa yang akan digali penyidik pada pemeriksaan keduanya hari ini.
"Yang pasti dia dipanggil karena keterangannya dibutuhkan penyidik," jelas Yuyuk.
Sejumlah alat berat Quay Container Crane (QCC) terparkir di Pelabuhan Tanjung Priuk dengan garis polisi, Jakarta, Selasa (6/1/2016) -- MI/Galih Pradipta
Dalam kasus ini, KPK baru menetapkan satu tersangka, yakni R. J. Lino pada 18 Desember 2015. Ia diduga menyalahgunakan wewenang dengan menunjuk langsung perusahaan asal Tiongkok, Wuxi Huadong Heavy Machinery Co., Ltd. (HDHM), dalam pengadaan QCC.
Atas perbuatannya itu, R. J. Lino kena jerat hukum. Dia disangka melanggar Pasal 2 Ayat (1) dan atau Pasal 3 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
medcom.id, Jakarta: Dua petinggi PT Pelindo II diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai saksi terkait kasus pengadaan
quay container crane (QCC) tahun anggaran 2010. Keduanya adalah Manajer Teknik dan Sistem Informasi Pelabuhan Palembang pada 2009 Taufik Effendi dan Manajer Teknik dan Sistem Informasi Pelabuhan Panjang pada 2009 Tjandra Martoenoes.
"Keduanya diminta keterangan untuk tersangka RJL (Richard Joost Lino)," kata Pelaksana Harian Kepala Biro Humas KPK Yuyuk Andriati di kantornya, Jalan H. R. Rasuna Said, Setiabudi, Jakarta Selatan, Senin (25/7/2016).
Sebagai manajer teknik, keduanya diduga tahu banyak pengadaan QCC PT Pelindo II. Namun, belum diketahui apa yang akan digali penyidik pada pemeriksaan keduanya hari ini.
"Yang pasti dia dipanggil karena keterangannya dibutuhkan penyidik," jelas Yuyuk.
Sejumlah alat berat Quay Container Crane (QCC) terparkir di Pelabuhan Tanjung Priuk dengan garis polisi, Jakarta, Selasa (6/1/2016) -- MI/Galih Pradipta
Dalam kasus ini, KPK baru menetapkan satu tersangka, yakni R. J. Lino pada 18 Desember 2015. Ia diduga menyalahgunakan wewenang dengan menunjuk langsung perusahaan asal Tiongkok, Wuxi Huadong Heavy Machinery Co., Ltd. (HDHM), dalam pengadaan QCC.
Atas perbuatannya itu, R. J. Lino kena jerat hukum. Dia disangka melanggar Pasal 2 Ayat (1) dan atau Pasal 3 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NIN)
