medcom.id, Jakarta: Polisi mendapat laporan terkait keberadaan 120 anggota kelompok bersenjata Din Minimi. Hingga saat ini, baru 30 anggota Din Minimi yang terdata polisi.
"Itu kan yang lalu itu 120, tapi kita dapat datanya itu hanya 30 orang. Makanya kita sedang koordinasikan dengan BIN (anggota Din Minimi) yang lain-lainnya itu," ujar Badrodin ditemui di gedung Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Senin (11/1/2016).
Badrodin mengatakan, kepolisian tengah melakukan verifikasi terhadap anggota Din Minimi. Hasil verifikasi nantinya diberikan kepada Presiden.
"Masih kita verifikasi mulai dari jumlahnya, terus keterlibatannya dia GAM atau bukan, terus dari mereka siapa yang melakukan kejahatan. Itu kan sedang diproses," papar dia.
Anggota kelompok bersenjata asal Aceh yang ditangkap polisi akan dicek secara menyeluruh mengenai keterlibatan dalam beberapa kasus kejahatan.
"Ada kasus penembakan menggunakan senjata api, ada kasus penembakan, ada pembunuhan. Itu kan sedang kita verifikasi semuanya," ungkap Badrodin.
Din Minimi menyerahkan diri untuk kembali bergabung dengan NKRI. Penyerahan diri terjadi setelah proses negosiasi Kepala BIN Sutiyoso menemui pemimpin kelompok bersenjata asal Aceh ini.
Penyerahan diri kelompok bersenjata ini bukan tanpa syarat. Ada tujuh butir tuntutan yang diberikan kepada Pemerintah Indonesia.
Berikut tuntutan yang disampaikan kelompok bersenjata Din Minimi;
a. Lanjutkan proses reintegerasi
b. Kesejahteraan para janda korban dan mantan GAM dijamin oleh pemerintah
c. Kesejahteraan anak-anak yatim piatu korban dan keluarga mantan GAM dijamin kepastiannya oleh pemerintah
d. KPK menyelidiki dugaan penyelewengan dana APBD oleh Pemda Aceh.
e. Ada pemantau indenpenden dalam Pilkada Aceh pada 2017
f. Pemberian amnesti kepada seluruh anggota kelompok Din Minimi yang menyerahkan diri.
medcom.id, Jakarta: Polisi mendapat laporan terkait keberadaan 120 anggota kelompok bersenjata Din Minimi. Hingga saat ini, baru 30 anggota Din Minimi yang terdata polisi.
"Itu kan yang lalu itu 120, tapi kita dapat datanya itu hanya 30 orang. Makanya kita sedang koordinasikan dengan BIN (anggota Din Minimi) yang lain-lainnya itu," ujar Badrodin ditemui di gedung Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Senin (11/1/2016).
Badrodin mengatakan, kepolisian tengah melakukan verifikasi terhadap anggota Din Minimi. Hasil verifikasi nantinya diberikan kepada Presiden.
"Masih kita verifikasi mulai dari jumlahnya, terus keterlibatannya dia GAM atau bukan, terus dari mereka siapa yang melakukan kejahatan. Itu kan sedang diproses," papar dia.
Anggota kelompok bersenjata asal Aceh yang ditangkap polisi akan dicek secara menyeluruh mengenai keterlibatan dalam beberapa kasus kejahatan.
"Ada kasus penembakan menggunakan senjata api, ada kasus penembakan, ada pembunuhan. Itu kan sedang kita verifikasi semuanya," ungkap Badrodin.
Din Minimi menyerahkan diri untuk kembali bergabung dengan NKRI. Penyerahan diri terjadi setelah proses negosiasi Kepala BIN Sutiyoso menemui pemimpin kelompok bersenjata asal Aceh ini.
Penyerahan diri kelompok bersenjata ini bukan tanpa syarat. Ada tujuh butir tuntutan yang diberikan kepada Pemerintah Indonesia.
Berikut tuntutan yang disampaikan kelompok bersenjata Din Minimi;
a. Lanjutkan proses reintegerasi
b. Kesejahteraan para janda korban dan mantan GAM dijamin oleh pemerintah
c. Kesejahteraan anak-anak yatim piatu korban dan keluarga mantan GAM dijamin kepastiannya oleh pemerintah
d. KPK menyelidiki dugaan penyelewengan dana APBD oleh Pemda Aceh.
e. Ada pemantau indenpenden dalam Pilkada Aceh pada 2017
f. Pemberian amnesti kepada seluruh anggota kelompok Din Minimi yang menyerahkan diri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DRI)
