medcom.id, Jakarta: Juru Bicara Dirjen Pemasyarakatan Kemenkumham Akbar Hadi kerap kali menyebut petugas lapas tak mendapat cukup pendidikan. Argumen ini seolah dijadikan pembelaan dalam kasus Gayus Tambunan yang bisa makan sambil bersantai di salah satu restoran di kawasan Jakarta Selatan.
Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Dwi Ria Latifa tak sepakat dengan argumentasi itu. Apalagi, petugas justru mengikuti keinginan Gayus.
"Kalau lapar atau makan, ada juga prosedur, disediakan oleh lapas. Bohong kalau (petugas) tidak mengerti! Orang baru masuk jadi petugas harusnya sudah tahu, kok!" kata Ria di Warung Daun, Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat, Sabtu (26/9/2015).
Menurut Ria, seandainya Gayus lapar, petugas bisa membelikan nasi kotak atau makan di kantin Pengadilan Agama Jakarta Utara. Foto yang beredar seandainya diambil di Pengadilan Agama dinilai masih masuk akal.
"Ini sidang di wilayah Ancol sana, makannya di restoran di Jakarta Selatan. Ini kan lintasan tempatnya saja sudah meragukan," terang Ria.
Ria meminta Kemenkumham transparan soal kasus ini. Ia yakin tak hanya Gayus yang melakukan hal ini.
"Pak Dirjen PAS tolong dibuka, siapa yang menerima gratifikasi, siapa yang melanggar, biar clear," pungkasnya.
medcom.id, Jakarta: Juru Bicara Dirjen Pemasyarakatan Kemenkumham Akbar Hadi kerap kali menyebut petugas lapas tak mendapat cukup pendidikan. Argumen ini seolah dijadikan pembelaan dalam kasus Gayus Tambunan yang bisa makan sambil bersantai di salah satu restoran di kawasan Jakarta Selatan.
Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Dwi Ria Latifa tak sepakat dengan argumentasi itu. Apalagi, petugas justru mengikuti keinginan Gayus.
"Kalau lapar atau makan, ada juga prosedur, disediakan oleh lapas. Bohong kalau (petugas) tidak mengerti! Orang baru masuk jadi petugas harusnya sudah tahu, kok!" kata Ria di Warung Daun, Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat, Sabtu (26/9/2015).
Menurut Ria, seandainya Gayus lapar, petugas bisa membelikan nasi kotak atau makan di kantin Pengadilan Agama Jakarta Utara. Foto yang beredar seandainya diambil di Pengadilan Agama dinilai masih masuk akal.
"Ini sidang di wilayah Ancol sana, makannya di restoran di Jakarta Selatan. Ini kan lintasan tempatnya saja sudah meragukan," terang Ria.
Ria meminta Kemenkumham transparan soal kasus ini. Ia yakin tak hanya Gayus yang melakukan hal ini.
"Pak Dirjen PAS tolong dibuka, siapa yang menerima gratifikasi, siapa yang melanggar, biar clear," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TII)
