medcom.id, Jakarta: Nota pembelaan (pledoi) tim kuasa hukum Jessica Kumala Wongso akan mengupas kelemahan dalam menentukan sebab kematian Wayan Mirna Salihin. Kuasa hukum Jessica akan membuktikan Mirna meninggal bukan karena diracun dengan sianida.
Otto Hasibuan, kuasa hukum Jessica, mengaku berkonsultasi dengan ahli patologi dari Singapura, Australia, dan London, soal penyebab kematian. Hasil diskusi Otto dengan para ahli ada benang merah.
Otto menyatakan para ahli di dunia sepakat, kalau seseorang disebut meninggal tidak wajar, harus ada autopsi secara menyeluruh terhadap korban. "Ternyata, di seluruh dunia juga sama seperti itu," kata Otto, Rabu (12/10/2016).
Ia memilih berdiskusi dengan para ahli patologi untuk memperkuat argumentasinya. Otto tidak ingin asumsi dan argumentasi yang bakal disampaikan pada nota pembelaan tak berdasar.
"Saya ingin mengetahui seberapa kuat argumen yang saya bangun. Saya tidak ingin argumen saya hanya karena ingin membela Jessica. Nanti orang berpikir hanya dibuat-buat," beber Otto.
Hari ini, sidang ke-28 kasus kematian Mirna digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Agenda sidang adalah mendengarkan nota pembelaan dari Jessica dan tim penasihat hukum.
Otto dan tim mengklaim sudah menyiapkan 3 ribu halaman dalam nota pembelaan. Jumlah itu di luar dari pledoi yang dibuat Jessica.
Sedianya, sidang pembelaan Jessica digelar pukul 09.00 WIB, tetapi diundur. Informasi yang didapat, sidang baru akan dimulai pukul 13.00 WIB.
Mirna meregang nyawa usai menyeruput es kopi vietnam di Kafe Olivier, Rabu 6 Januari. Kopi itu dipesan oleh Jessica. Jessica pun jadi terdakwa tunggal kasus kematian Mirna.
Jaksa Penuntut Umum (JPU) telah mengajukan tuntutan hukuman 20 tahun penjara terhadap Jessica. Jaksa menilai rekan Mirna di Billyblue College itu telah terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana.
medcom.id, Jakarta: Nota pembelaan (pledoi) tim kuasa hukum Jessica Kumala Wongso akan mengupas kelemahan dalam menentukan sebab kematian Wayan Mirna Salihin. Kuasa hukum Jessica akan membuktikan Mirna meninggal bukan karena diracun dengan sianida.
Otto Hasibuan, kuasa hukum Jessica, mengaku berkonsultasi dengan ahli patologi dari Singapura, Australia, dan London, soal penyebab kematian. Hasil diskusi Otto dengan para ahli ada benang merah.
Otto menyatakan para ahli di dunia sepakat, kalau seseorang disebut meninggal tidak wajar, harus ada autopsi secara menyeluruh terhadap korban. "Ternyata, di seluruh dunia juga sama seperti itu," kata Otto, Rabu (12/10/2016).
Ia memilih berdiskusi dengan para ahli patologi untuk memperkuat argumentasinya. Otto tidak ingin asumsi dan argumentasi yang bakal disampaikan pada nota pembelaan tak berdasar.
"Saya ingin mengetahui seberapa kuat argumen yang saya bangun. Saya tidak ingin argumen saya hanya karena ingin membela Jessica. Nanti orang berpikir hanya dibuat-buat," beber Otto.
Hari ini, sidang ke-28 kasus kematian Mirna digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Agenda sidang adalah mendengarkan nota pembelaan dari Jessica dan tim penasihat hukum.
Otto dan tim mengklaim sudah menyiapkan 3 ribu halaman dalam nota pembelaan. Jumlah itu di luar dari pledoi yang dibuat Jessica.
Sedianya, sidang pembelaan Jessica digelar pukul 09.00 WIB, tetapi diundur. Informasi yang didapat, sidang baru akan dimulai pukul 13.00 WIB.
Mirna meregang nyawa usai menyeruput es kopi vietnam di Kafe Olivier, Rabu 6 Januari. Kopi itu dipesan oleh Jessica. Jessica pun jadi terdakwa tunggal kasus kematian Mirna.
Jaksa Penuntut Umum (JPU) telah mengajukan tuntutan hukuman 20 tahun penjara terhadap Jessica. Jaksa menilai rekan Mirna di Billyblue College itu telah terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(TRK)
