medcom.id, Jakarta: Mantan Hakim Konstitusi Patrialis Akbar disebut membocorkan draft putusan uji materi Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2014 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan. Draft tersebut diberitahu Patrialis kepada rekannya, Direktur PT Spektra Selaras Bumi Kamaludin.
Kamaludin dihadirkan sebagai saksi untuk terdakwa Basuki Hariman dan Ng Fenny di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta. Dalam kesaksiannya, Kamaludin menyebut Patrialis membocorkan isi draft saat keduanya bermain golf.
"Pada 5 Oktober setelah kegiatan golf, pak Patrialis menceritakan putusan draf ke saya," kata Kamaludin di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jalan Bungur Raya, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin 12 Juni 2017.
Ia mengatakan, setelah membocorkan isi draft putusan terbut, Patrialis menghubungi Ahmad Gozali untuk menyampaikan hal tersebut kepada Basuki. Patrialis juga menyerukan agar draft tersebut segera dimusnahkan, lantaran berbahaya.
Selain itu, Kamaludin mengatakan, alasan di balik suap uji materi UU Peternakan karena Basuki kesulitan menjual dagangannya. Pasalnya, saat itu impor daging diizinkan masuk ke Indonesia.
"Penjualan (Basuki) menurun, karena daging impor jadi susah berjualan," papar dia.
Tim Satuan Tugas KPK menangkap Patrialis dan Basuki Hariman bersama Kamaluddin dan NG Fenny pada Rabu 25 Januari. Dalam operasi tangkap tangan (OTT) itu, KPK menemukan sejumlah dokumen pembukuan dari perusahaan,voucher pembelian mata uang asing, dan draf perkara bernomor 129/PUU-XIII/2015.
Basuki sebagai pengusaha impor daging sapi diduga menyuap Patrialis melalui Kamaludin yang merupakan sahabat Patrialis.
Suap diberikan agar MK mengabulkan uji materi Undang-undang Nomor 41 Tahun 2014 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan. Patrialis dijanjikan fee sebesar 200 ribu dolar Singapura jika keinginan Basuki terpenuhi.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/lKYmlAoK" frameborder="0" scrolling="no" allowfullscreen></iframe>
medcom.id, Jakarta: Mantan Hakim Konstitusi Patrialis Akbar disebut membocorkan draft putusan uji materi Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2014 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan. Draft tersebut diberitahu Patrialis kepada rekannya, Direktur PT Spektra Selaras Bumi Kamaludin.
Kamaludin dihadirkan sebagai saksi untuk terdakwa Basuki Hariman dan Ng Fenny di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta. Dalam kesaksiannya, Kamaludin menyebut Patrialis membocorkan isi draft saat keduanya bermain golf.
"Pada 5 Oktober setelah kegiatan golf, pak Patrialis menceritakan putusan draf ke saya," kata Kamaludin di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jalan Bungur Raya, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin 12 Juni 2017.
Ia mengatakan, setelah membocorkan isi draft putusan terbut, Patrialis menghubungi Ahmad Gozali untuk menyampaikan hal tersebut kepada Basuki. Patrialis juga menyerukan agar draft tersebut segera dimusnahkan, lantaran berbahaya.
Selain itu, Kamaludin mengatakan, alasan di balik suap uji materi UU Peternakan karena Basuki kesulitan menjual dagangannya. Pasalnya, saat itu impor daging diizinkan masuk ke Indonesia.
"Penjualan (Basuki) menurun, karena daging impor jadi susah berjualan," papar dia.
Tim Satuan Tugas KPK menangkap Patrialis dan Basuki Hariman bersama Kamaluddin dan NG Fenny pada Rabu 25 Januari. Dalam operasi tangkap tangan (OTT) itu, KPK menemukan sejumlah dokumen pembukuan dari perusahaan,voucher pembelian mata uang asing, dan draf perkara bernomor 129/PUU-XIII/2015.
Basuki sebagai pengusaha impor daging sapi diduga menyuap Patrialis melalui Kamaludin yang merupakan sahabat Patrialis.
Suap diberikan agar MK mengabulkan uji materi Undang-undang Nomor 41 Tahun 2014 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan. Patrialis dijanjikan fee sebesar 200 ribu dolar Singapura jika keinginan Basuki terpenuhi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(FZN)
