Jakarta: Sembilan pesohor Tanah Air ditangkap terkait penyalahgunaan narkoba sepanjang 2019. Badan Narkotika Nasional (BNN) menduga kalangan figur publik punya jaringan sendiri dalam lingkaran peredaran narkoba.
"Iya, karena artis cukup memiliki daya beli. Mereka masuk golongan menengah ke atas," kata Kabag Humas BNN Kombes Sulistyo Pudjo kepada Medcom.id, di kantornya, Jakarta Selatan, Rabu, 24 Juli 2019.
Pudjo menjelaskan peredaran narkoba di kalangan artis cenderung sulit untuk ditembus. Pasalnya, barang mahal tersebut memang diedarkan secara gelap.
Pihaknya pun kemudian membangun kerja sama dengan kalangan 'elite' tersebut. Melalui Memorandum of Understanding (MoU) dengan Persatuan Artis Film Indonesia 56 (Parfi) BNN mendorong pencegahan peredaran narkoba di dunia hiburan.
Baca juga: BNN Sebut Nunung Cari Kambing Hitam
"Kerja sama ini intinya bahwa BNN siap menjadi narsum dalam upaya peningkatan kesadaran dan pencegahan penyalahgunaan narkoba," ungkapnya.
Menurutnya, orang yang berdaya beli tinggi sangat rawan masuk dalam lingkaran peredaran obat terlarang. Mereka dinilai golongan yang akan dengan mudah mengeluarkan uang untuk kesenangan sesaat.
"Jadi tidak hanya melihat apakah artis, tapi kelompok masyarakat yang punya daya beli tinggi. Sehingga barang yang mahal ini tentu pembelinya punya cukup uang," ujar Pudjo.
Meski begitu, pihaknya tak menampik peredaran narkoba juga terjadi di kalangan pengguna yang tak cukup uang. Bahayanya, kelompok ini tak segan melakukan tindak kriminal untuk mendapatkan narkoba.
"Kalau sudah terlanjur pakai dia (misalnya) akan nyolong," tukasnya.
Baca juga: Artis Jefri Nichol Terbukti Mengonsumsi Ganja
Jakarta: Sembilan pesohor Tanah Air ditangkap terkait penyalahgunaan narkoba sepanjang 2019. Badan Narkotika Nasional (BNN) menduga kalangan figur publik punya jaringan sendiri dalam lingkaran peredaran narkoba.
"Iya, karena artis cukup memiliki daya beli. Mereka masuk golongan menengah ke atas," kata Kabag Humas BNN Kombes Sulistyo Pudjo kepada
Medcom.id, di kantornya, Jakarta Selatan, Rabu, 24 Juli 2019.
Pudjo menjelaskan peredaran narkoba di kalangan artis cenderung sulit untuk ditembus. Pasalnya, barang mahal tersebut memang diedarkan secara gelap.
Pihaknya pun kemudian membangun kerja sama dengan kalangan 'elite' tersebut. Melalui Memorandum of Understanding (MoU) dengan Persatuan Artis Film Indonesia 56 (Parfi) BNN mendorong pencegahan peredaran narkoba di dunia hiburan.
Baca juga:
BNN Sebut Nunung Cari Kambing Hitam
"Kerja sama ini intinya bahwa BNN siap menjadi narsum dalam upaya peningkatan kesadaran dan pencegahan penyalahgunaan narkoba," ungkapnya.
Menurutnya, orang yang berdaya beli tinggi sangat rawan masuk dalam lingkaran peredaran obat terlarang. Mereka dinilai golongan yang akan dengan mudah mengeluarkan uang untuk kesenangan sesaat.
"Jadi tidak hanya melihat apakah artis, tapi kelompok masyarakat yang punya daya beli tinggi. Sehingga barang yang mahal ini tentu pembelinya punya cukup uang," ujar Pudjo.
Meski begitu, pihaknya tak menampik peredaran narkoba juga terjadi di kalangan pengguna yang tak cukup uang. Bahayanya, kelompok ini tak segan melakukan tindak kriminal untuk mendapatkan narkoba.
"Kalau sudah terlanjur pakai dia (misalnya) akan
nyolong," tukasnya.
Baca juga:
Artis Jefri Nichol Terbukti Mengonsumsi Ganja
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(MEL)
