medcom.id, Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memanggil sekretaris mantan hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Patrialis Akbar, Prana Patrayoga Adiputra. Dia akan diusut dalam kasus dugaan suap kepada Patrialis Akbar terkait permohonan uji materil di MK.
"Yang bersangkutan akan diperiksa sebagai saksi untuk tersangka PAK (Patrialis Akbar)," kata juru bicara KPK Febri Diansyah di Gedung Merah Putih KPK, Jalan Kuningan Persada, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin 13 Maret 2017.
Senin 6 Maret 2017, KPK menggeledah kantor Bea Cukai, Rawamangun, Jakarta Timur terkait kasus ini. KPK menyita sejumlah dokumen mengenai impor daging Basuki Hariman, tersangka penyuap Patrialis.
Tim Satuan Tugas KPK menangkap Patrialis dan Basuki Hariman, Rabu 25 Januari. Dalam operasi tangkap tangan (OTT) itu, KPK menemukan sejumlah dokumen pembukuan dari perusahaan, voucher pembelian mata uang asing, dan draf perkara bernomor 129/PUU-XIII/2015.
Basuki sebagai pengusaha impor daging sapi diduga menyuap Patrialis melalui Kamaludin. Kamaludin merupakan sahabat Patrialis.
Suap diberikan agar MK mengabulkan uji materi Undang-undang Nomor 41 Tahun 2014 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan. Patrialis dijanjikan fee sebesar 200 ribu dolar Singapura jika keinginan Basuki terpenuhi.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/9K57OMyb" frameborder="0" scrolling="no" allowfullscreen></iframe>
medcom.id, Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memanggil sekretaris mantan hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Patrialis Akbar, Prana Patrayoga Adiputra. Dia akan diusut dalam kasus dugaan suap kepada Patrialis Akbar terkait permohonan uji materil di MK.
"Yang bersangkutan akan diperiksa sebagai saksi untuk tersangka PAK (Patrialis Akbar)," kata juru bicara KPK Febri Diansyah di Gedung Merah Putih KPK, Jalan Kuningan Persada, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin 13 Maret 2017.
Senin 6 Maret 2017, KPK menggeledah kantor Bea Cukai, Rawamangun, Jakarta Timur terkait kasus ini. KPK menyita sejumlah dokumen mengenai impor daging Basuki Hariman, tersangka penyuap Patrialis.
Tim Satuan Tugas KPK menangkap Patrialis dan Basuki Hariman, Rabu 25 Januari. Dalam operasi tangkap tangan (OTT) itu, KPK menemukan sejumlah dokumen pembukuan dari perusahaan,
voucher pembelian mata uang asing, dan draf perkara bernomor 129/PUU-XIII/2015.
Basuki sebagai pengusaha impor daging sapi diduga menyuap Patrialis melalui Kamaludin. Kamaludin merupakan sahabat Patrialis.
Suap diberikan agar MK mengabulkan uji materi Undang-undang Nomor 41 Tahun 2014 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan. Patrialis dijanjikan
fee sebesar 200 ribu dolar Singapura jika keinginan Basuki terpenuhi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(OGI)
