medcom.id, Jakarta: Tim penasihat hukum terdakwa Jessica Kumala Wongso tidak menerima putusan banding Pengadilan Tinggi DKI Jakarta. Kubu Jessica memastikan bakal menempuh jalur kasasi.
Pengacara Jessica, Hidayat Bostam, menegaskan, kasasi terdakwa pembunuhan Wayan Mirna Salihin bakal diajukan dalam waktu dekat. Namun, dia masih belum bisa merinci poin-poin apa saja yang ditekankan dalam kasasi.
"Kita mau baca dulu pertimbangan hakim Pengadilan Tinggi itu apa saja," kata Bostam kepada Metrotvnews.com, Senin 13 Maret 2017.
Bostam mengaku belum menerima berkas putusan banding. Dia masih bertanya-tanya perihal putusan banding itu. Menurut dia, ada sejumlah kejanggalan dalam amar putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang harusnya diperhatikan di tingkat banding.
Dia mencontohkan, hakim PN Jakpus tidak memasukkan pleidoi alias nota pembelaan Jessica dalam pertimbangan putusan. Mereka juga dinilai juga tidak memasukan keterangan ahli-ahli yang dihadirkan kubu Jessica sebagai pertimbangan.
Baca: Banding Jessica Ditolak
Bostam menambahkan, 17 saksi fakta di persidangan juga tidak ada yang melihat Jessica memasukkan sesuatu dalam es kopi Vietnam yang diseruput Wayan Mirna Salihin. Bostam hakul yakin rekaman kamera pengintai (CCTV) di Kafe Olivier yang diputar di persidangan adalah rekayasa.
"Organ tubuh di puslabfor tidak ada racun, tapi orangnya mati. Ada kopi yang ada sianidanya, tapi di dalam tubuhnya (Mirna) enggak ada," tambah Bostam.
Hakim Pengadilan Tinggi DKI sebelumnya menolak banding Jessica. Majelis hakim tingkat banding mempertahankan sekaligus memperkuat putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang memvonis Jessica 20 tahun penjara atas kematian Mirna.
medcom.id, Jakarta: Tim penasihat hukum terdakwa Jessica Kumala Wongso tidak menerima putusan banding Pengadilan Tinggi DKI Jakarta. Kubu Jessica memastikan bakal menempuh jalur kasasi.
Pengacara Jessica, Hidayat Bostam, menegaskan, kasasi terdakwa pembunuhan Wayan Mirna Salihin bakal diajukan dalam waktu dekat. Namun, dia masih belum bisa merinci poin-poin apa saja yang ditekankan dalam kasasi.
"Kita mau baca dulu pertimbangan hakim Pengadilan Tinggi itu apa saja," kata Bostam kepada
Metrotvnews.com, Senin 13 Maret 2017.
Bostam mengaku belum menerima berkas putusan banding. Dia masih bertanya-tanya perihal putusan banding itu. Menurut dia, ada sejumlah kejanggalan dalam amar putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang harusnya diperhatikan di tingkat banding.
Dia mencontohkan, hakim PN Jakpus tidak memasukkan pleidoi alias nota pembelaan Jessica dalam pertimbangan putusan. Mereka juga dinilai juga tidak memasukan keterangan ahli-ahli yang dihadirkan kubu Jessica sebagai pertimbangan.
Baca: Banding Jessica Ditolak
Bostam menambahkan, 17 saksi fakta di persidangan juga tidak ada yang melihat Jessica memasukkan sesuatu dalam es kopi Vietnam yang diseruput Wayan Mirna Salihin. Bostam hakul yakin rekaman kamera pengintai (CCTV) di Kafe Olivier yang diputar di persidangan adalah rekayasa.
"Organ tubuh di puslabfor tidak ada racun, tapi orangnya mati. Ada kopi yang ada sianidanya, tapi di dalam tubuhnya (Mirna) enggak ada," tambah Bostam.
Hakim Pengadilan Tinggi DKI sebelumnya menolak banding Jessica. Majelis hakim tingkat banding mempertahankan sekaligus memperkuat putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang memvonis Jessica 20 tahun penjara atas kematian Mirna.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(OGI)
