Jakarta: PT Nindya Karya (Persero) dan PT Tuah Sejati didakwa merugikan negara Rp313,3 miliar dalam proyek pembangunan Dermaga Bongkar Sabang, Aceh, Tahun Anggaran 2006 sampai 2011. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bakal membuktikan tudingannya terhadap dua terdakwa korporasi itu.
"Di persidangan jaksa KPK tentu akan membuktikan seluruh uraian surat dakwaan," kata pelaksana tugas (Plt) juru bicara bidang penindakan KPK Ali Fikri melalui keterangan tertulis, Selasa, 8 Februari 2022.
Ali mengatakan pihaknya sudah mengantongi banyak bukti untuk membuktikan tudingannya ke PT Nindya Karya dan PT Tuah Sejati. Beberapa saksi yang menguatkan tudingan KPK dalam kasus ini juga bakal dihadirkan dalam persidangan nantinya.
"Selanjutnya akan disimpulkan, termasuk bagaimana kerugian negara akan dipulihkan melalui tuntutan jaksa," ujar Ali.
Baca: KPK Serahkan Dakwaan PT Nindya Karya ke PN Jakpus?
Ali juga mengatakan pihaknya akan mengoptimalkan pengembalian aset negara dari tindakan kedua perusahaan itu. Masyarakat diminta terus ‘memelototi’ kasus ini.
Dua korporasi itu didakwa merugikan negara terkait kasus dugaan korupsi pembangunan Dermaga Bongkar Sabang, Aceh, Tahun Anggaran 2006-2011. "Telah melakukan atau turut serta melakukan beberapa perbuatan yang masing-masing dipandang sebagai perbuatan yang berdiri sendiri. Sehingga, merupakan beberapa kejahatan, secara melawan hukum," bunyi surat dakwaan jaksa penuntut umum (JPU) pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dikutip Selasa, 8 Februari 2022.
Pada persidangan, PT Nindya Karya diwakili oleh Direktur Utama PT Nindya Karya Haedar A Karim. Sedangkan, PT Tuah Sejati diwakili oleh Muhammad Taufik Reza selaku direktur perusahaan tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
