medcom.id, Jakarta: Ribuan massa dari berbagai Ormas Islam memadati pintu gerbang depan Gedung DPR/MPR RI. Mereka menolak pengesahan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 2 Tahun 2017 tentang Organisasi Kemasyarakatan (Ormas).
Orator aksi meminta seluruh pedemo tetap bertahan di depan Gedung DPR/MPR agar Perppu Ormas dibatalkan. Perppu Ormas disebut mengekang kebebasan berserikat dan berkumpul.
"Kita siap bertahan, agar partai-partai yang menerima Perppu menjadi menolak Perppu. Takbir," kata salah satu orator aksi, Ustad Jafar disambut gemuruh takbir peserta demo, Jakarta, Selasa 24 Oktober 2017.
Dia meminta seluruh fraksi di DPR menolak Perppu. Pasalnya, sebelum Indonesia merdeka, sudah banyak Ormas Islam yang membela dan merebut kemerdekaan dari para penjajah.
"Saudaraku yang ada di PKB, jangan takut menolak Perppu, di belakang anda ada kiai-kiai hebat. Saudaraku di PPP jangan menerima Perppu. Saudara-saudaraku yang ada di Hanura, jangan cuma Hati Nurani Rakyat tapi hatinya racun," ketus dia.
Demo di depan DPR menolak Perppu Ormas - MTVN/Husen Miftahudin
Dia menyebut, pemerintah saat ini hanya menikmati perjuangan ormas-ormas Islam yang berhasil memerdekakan Indonesia. Terlebih sekarang negara tidak dalam keadaan genting sehingga pemerintah harus mengeluarkan Perppu Ormas.
"Indonesia memang dalam keadaan genting karena mencoba membangun reklamasi, genting saat ini pemerintah banyak utang. Kalau memang genting, kami siap perang terhadap itu semua," tandas dia.
Sementara itu, Paripurna Perppu Ormas masih berlangsung. Fraksi PAN, Gerindra, dan PKS kukuh menolak menyetujui pengesahan Perppu Ormas menjadi Undang-Undang (UU). PPP, PKB dan Partai Demokrat menerima asal ada revisi, sementara PDIP, Golkar, NasDem, Hanura menyetujui.
Demo di depan DPR menolak Perppu Ormas - MTVN/Husen Miftahudin
medcom.id, Jakarta: Ribuan massa dari berbagai Ormas Islam memadati pintu gerbang depan Gedung DPR/MPR RI. Mereka menolak pengesahan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 2 Tahun 2017 tentang Organisasi Kemasyarakatan (Ormas).
Orator aksi meminta seluruh pedemo tetap bertahan di depan Gedung DPR/MPR agar Perppu Ormas dibatalkan. Perppu Ormas disebut mengekang kebebasan berserikat dan berkumpul.
"Kita siap bertahan, agar partai-partai yang menerima Perppu menjadi menolak Perppu. Takbir," kata salah satu orator aksi, Ustad Jafar disambut gemuruh takbir peserta demo, Jakarta, Selasa 24 Oktober 2017.
Dia meminta seluruh fraksi di DPR menolak Perppu. Pasalnya, sebelum Indonesia merdeka, sudah banyak Ormas Islam yang membela dan merebut kemerdekaan dari para penjajah.
"Saudaraku yang ada di PKB, jangan takut menolak Perppu, di belakang anda ada kiai-kiai hebat. Saudaraku di PPP jangan menerima Perppu. Saudara-saudaraku yang ada di Hanura, jangan cuma Hati Nurani Rakyat tapi hatinya racun," ketus dia.
Demo di depan DPR menolak Perppu Ormas - MTVN/Husen Miftahudin
Dia menyebut, pemerintah saat ini hanya menikmati perjuangan ormas-ormas Islam yang berhasil memerdekakan Indonesia. Terlebih sekarang negara tidak dalam keadaan genting sehingga pemerintah harus mengeluarkan Perppu Ormas.
"Indonesia memang dalam keadaan genting karena mencoba membangun reklamasi, genting saat ini pemerintah banyak utang. Kalau memang genting, kami siap perang terhadap itu semua," tandas dia.
Sementara itu, Paripurna Perppu Ormas masih berlangsung. Fraksi PAN, Gerindra, dan PKS kukuh menolak menyetujui pengesahan Perppu Ormas menjadi Undang-Undang (UU). PPP, PKB dan Partai Demokrat menerima asal ada revisi, sementara PDIP, Golkar, NasDem, Hanura menyetujui.
Demo di depan DPR menolak Perppu Ormas - MTVN/Husen Miftahudin
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)
