medcom.id, Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap seorang anggota TNI angkatan Laut di Bangkalan, Madura, Jawa Timur. Dia ditangkap saat tengah melakukan transaksi yang diduga suap bersama Ketua DPRD Bangkalan Fuad Amin Imron dan seorang lagi yang diketahui dari pihak swasta.
Belum diketahui apa peranan oknum tentara ini. Yang pasti, KPK akan segera menyerahkannya ke institusi asalnya.
"Oknum TNI AL ini akan kita serahkan karena dia akan tunduk pada peradilan militer," ujar Ketua KPK Abraham Samad di sela Konferensi Nasional Pemberantasan Korupsi di Balai Kartini, Jakarta, Selasa (2/12/2014).
Abraham mengatakan KPK hanya akan menyidik dua orang yang bukan TNI.
"Sprindiknya (Surat Perintah Penyidikan) akan segera dibawa ke sini untuk saya tandatangani," kata dia.
Sementara, Kepala Dinas Penerangan TNI AL, Laksamana Pertama Manahan Simorangkir memastikan jika anggota TNI AL memang terlibat, maka akan diproses di Pengadilan Militer.
"Karena KPK kan tidak bisa menyidik TNI. Kita kan punya pidana militer sendiri. Nanti kita sidik," pungkas dia.
Seperti diketahui, KPK menangkap tangak tiga orang di Bangkalan. Mereka adalah Ketua DPRD Bangkalan Fuad Amin Imron, seorang oknum TNI AL, dan pihak swasta. Dua orang yang disebut terakhir belum diungkap identitasnya. Mereka ditangkap terkait dugaan suap.
"Suap Menyangkut pembayaran ke BUMD terkait suplai gas," ujar Komisioner KPK, Adnan Pandu Praja.
Dari tangan mereka, KPK menyita barang bukti uang senilai Rp700 juta. Duit itu merupakan pembayaran suplai gas rutin dari 2007 saat Fuad menjadi Bupati Bangkalan.
medcom.id, Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap seorang anggota TNI angkatan Laut di Bangkalan, Madura, Jawa Timur. Dia ditangkap saat tengah melakukan transaksi yang diduga suap bersama Ketua DPRD Bangkalan Fuad Amin Imron dan seorang lagi yang diketahui dari pihak swasta.
Belum diketahui apa peranan oknum tentara ini. Yang pasti, KPK akan segera menyerahkannya ke institusi asalnya.
"Oknum TNI AL ini akan kita serahkan karena dia akan tunduk pada peradilan militer," ujar Ketua KPK Abraham Samad di sela Konferensi Nasional Pemberantasan Korupsi di Balai Kartini, Jakarta, Selasa (2/12/2014).
Abraham mengatakan KPK hanya akan menyidik dua orang yang bukan TNI.
"Sprindiknya (Surat Perintah Penyidikan) akan segera dibawa ke sini untuk saya tandatangani," kata dia.
Sementara, Kepala Dinas Penerangan TNI AL, Laksamana Pertama Manahan Simorangkir memastikan jika anggota TNI AL memang terlibat, maka akan diproses di Pengadilan Militer.
"Karena KPK kan tidak bisa menyidik TNI. Kita kan punya pidana militer sendiri. Nanti kita sidik," pungkas dia.
Seperti diketahui, KPK menangkap tangak tiga orang di Bangkalan. Mereka adalah Ketua DPRD Bangkalan Fuad Amin Imron, seorang oknum TNI AL, dan pihak swasta. Dua orang yang disebut terakhir belum diungkap identitasnya. Mereka ditangkap terkait dugaan suap.
"Suap Menyangkut pembayaran ke BUMD terkait suplai gas," ujar Komisioner KPK, Adnan Pandu Praja.
Dari tangan mereka, KPK menyita barang bukti uang senilai Rp700 juta. Duit itu merupakan pembayaran suplai gas rutin dari 2007 saat Fuad menjadi Bupati Bangkalan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(KRI)
