Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membidik kontraktor yang diduga memberikan uang suap kepada Bupati Lampung Tengah Mustafa sebesar Rp900 juta. Uang itu diduga untuk menyuap anggota DPRD Lampung Tengah.
Juru Bicara KPK Febri Diansyah tak membantah pihaknya mengantongi nama kontraktor tersebut. Menurutnya, kontraktor itu rekanan yang kerap menggarap proyek Dinas PUPR Pemkab Lampung Tengah.
"Kontraktornya siapa? Tim sudah mengetahui. Kontraktor ini diduga sudah mengerjakan sejumlah proyek, jadi sudah biasa kerjakan proyek di Dinas PUPR Lampung Tengah," kata Febri di Gedung KPK, Jakarta, Jumat, 18 Februari 2018.
Tak hanya itu, Febri mengaku penyidik mendalami maksud kontraktor menyuap Mustafa. Kuat dugaan, Mustafa dan pihak kontraktor membuat perjanjian tertentu terkait penggarapan proyek di lingkungan Pemkab Lampung Tengah.
Baca: KPK Tahan Bupati Lampung Tengah
"Kami akan mendalami terkait kepentingan apa, dan relevan dengan uang Rp900 juta apakah dipinjamkan seperti itu saja, atau memang ada hal-hal lain yang dibicarakan bersama (kontraktor dan Mustafa)," ujar dia.
KPK sebelumnya menetapkan Mustafa sebagai tersangka kasus suap persetujuan pinjaman daerah untuk APBD Lampung Tengah tahun anggaran 2018.
Mustafa diduga secara bersama-sama menjadi pemberi suap kepada anggota DPRD Lampung Tengah agar menyetujui usulan pinjaman daerah kepada PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) sebesar Rp300 miliar.
Selain Mustafa, KPK juga menetapkan tiga tersangka lainnya, mereka adalah Wakil Ketua DPRD Lampung Tengah, J Natalis Sinaga, anggota DPRD Lampung Tengah, Rusliyanto dan Kepala Dinas Bina Marga Kabupaten Lampung Tengah, Taufik Rahman, yang juga telah dijebloskan ke penjara.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/ob3A9qJK" allowfullscreen></iframe>
Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membidik kontraktor yang diduga memberikan uang suap kepada Bupati Lampung Tengah Mustafa sebesar Rp900 juta. Uang itu diduga untuk menyuap anggota DPRD Lampung Tengah.
Juru Bicara KPK Febri Diansyah tak membantah pihaknya mengantongi nama kontraktor tersebut. Menurutnya, kontraktor itu rekanan yang kerap menggarap proyek Dinas PUPR Pemkab Lampung Tengah.
"Kontraktornya siapa? Tim sudah mengetahui. Kontraktor ini diduga sudah mengerjakan sejumlah proyek, jadi sudah biasa kerjakan proyek di Dinas PUPR Lampung Tengah," kata Febri di Gedung KPK, Jakarta, Jumat, 18 Februari 2018.
Tak hanya itu, Febri mengaku penyidik mendalami maksud kontraktor menyuap Mustafa. Kuat dugaan, Mustafa dan pihak kontraktor membuat perjanjian tertentu terkait penggarapan proyek di lingkungan Pemkab Lampung Tengah.
Baca: KPK Tahan Bupati Lampung Tengah
"Kami akan mendalami terkait kepentingan apa, dan relevan dengan uang Rp900 juta apakah dipinjamkan seperti itu saja, atau memang ada hal-hal lain yang dibicarakan bersama (kontraktor dan Mustafa)," ujar dia.
KPK sebelumnya menetapkan Mustafa sebagai tersangka kasus suap persetujuan pinjaman daerah untuk APBD Lampung Tengah tahun anggaran 2018.
Mustafa diduga secara bersama-sama menjadi pemberi suap kepada anggota DPRD Lampung Tengah agar menyetujui usulan pinjaman daerah kepada PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) sebesar Rp300 miliar.
Selain Mustafa, KPK juga menetapkan tiga tersangka lainnya, mereka adalah Wakil Ketua DPRD Lampung Tengah, J Natalis Sinaga, anggota DPRD Lampung Tengah, Rusliyanto dan Kepala Dinas Bina Marga Kabupaten Lampung Tengah, Taufik Rahman, yang juga telah dijebloskan ke penjara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)
