Jakarta: Polri mengungkap penegakan hukum atas kasus judi online di Tanah Air sepanjang 2023-April 2024. Total sudah ada 3.145 tersangka ditangkap sepanjang setahun.
"Tentu jumlah total tersangka dari tahun 2023 sampai 2024 ada 1.988 kasus dan 3.145 tersangka,” kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko kepada wartawan Kamis, 20 Juni 2024.
Trunoyudo merinci pada 2023 terdapat 1.196 kasus dan 1.967 tersangka. Sedangkan, pada Januari-April 2024 terdapat 792 kasus dan 1.158 tersangka.
Trunoyudo menegaskan Polri tetap komitmen dan melakukan langkah dengan adanya satuan tugas (Satgas) Pemberantasan Judi Online yang telah dibentuk Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Tentu apa yang dibentuk dalam surat keputusan presiden (keppres) menjadi kolaborasi dan lebih optimal dalam pelaksanaan baik itu pencegahan maupun penegakan hukum,"ungkapnya.
Tak hanya itu, Truno memastikan pemberantasan judol juga dilakukan menyeluruh, mulai dari tingkat bawah hingga atas. Termasuk menindak tegas anggota yang terbukti bermain judi online.
"Dari Divisi Propam Polri sudah menurunkan jukrah (petunjuk dan arahan) ataupun surat edaran, dari kamu juga sudah mengeluarkan lembaran penerangan satuan bahwasanya terkait dengan aturan kode etik, larangan-larangan dan kemudian komitmen juga konsekuensi. Ini jadi bagian preemtif dan preventif di internal," pungkas mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya itu.
Presiden Jokowi menandatangani Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 21 Tahun 2024 tentang Satgas Pemberantasan Judi Online pada Jumat, 14 Juni 2024. Satgas yang diketuai Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto ini bekerja sejak 14 Juni 2024 hingga 31 Desember 2024.
Jakarta:
Polri mengungkap penegakan hukum atas kasus
judi online di Tanah Air sepanjang 2023-April 2024. Total sudah ada 3.145 tersangka ditangkap sepanjang setahun.
"Tentu jumlah total tersangka dari tahun 2023 sampai 2024 ada 1.988 kasus dan 3.145 tersangka,” kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko kepada wartawan Kamis, 20 Juni 2024.
Trunoyudo merinci pada 2023 terdapat 1.196 kasus dan 1.967 tersangka. Sedangkan, pada Januari-April 2024 terdapat 792 kasus dan 1.158 tersangka.
Trunoyudo menegaskan Polri tetap komitmen dan melakukan langkah dengan adanya satuan tugas (Satgas) Pemberantasan Judi
Online yang telah dibentuk Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Tentu apa yang dibentuk dalam surat keputusan presiden (keppres) menjadi kolaborasi dan lebih optimal dalam pelaksanaan baik itu pencegahan maupun penegakan hukum,"ungkapnya.
Tak hanya itu, Truno memastikan pemberantasan judol juga dilakukan menyeluruh, mulai dari tingkat bawah hingga atas. Termasuk menindak tegas anggota yang terbukti bermain judi
online.
"Dari Divisi Propam Polri sudah menurunkan jukrah (petunjuk dan arahan) ataupun surat edaran, dari kamu juga sudah mengeluarkan lembaran penerangan satuan bahwasanya terkait dengan aturan kode etik, larangan-larangan dan kemudian komitmen juga konsekuensi. Ini jadi bagian preemtif dan preventif di internal," pungkas mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya itu.
Presiden Jokowi menandatangani Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 21 Tahun 2024 tentang Satgas Pemberantasan Judi
Online pada Jumat, 14 Juni 2024. Satgas yang diketuai Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Hadi Tjahjanto ini bekerja sejak 14 Juni 2024 hingga 31 Desember 2024.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)
