Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menyelidiki kasus dugaan rasuah pembuatan toilet mewah di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Sejumlah bukti sedang dicari penyelidik.
"Sejauh ini masih pengumpulan bahan keterangan dalam rangka penyelidikan," kata pelaksana tugas (Plt) juru bicara bidang penindakan KPK Ali Fikri melalui keterangan tertulis, Kamis, 4 November 2021.
Ali mengatakan pencarian bukti dilakukan dengan pemeriksaan saksi dan pencarian dokumen di beberapa tempat. Ali belum bisa memberikan informasi lebih karena kasus ini masih di tahap penyelidikan.
Baca: Harga Tanah SMKN 7 Dibikin Meroket, KPK Segera Tahan Tersangka
"Penyelidikan merupakan kegiatan untuk menemukan apakah ada peristiwa pidana dalam kegiatan dimaksud," ujar Ali.
Pemerintah Kabupaten Bekasi membangun 488 toilet untuk SD dan SMP. Total dana dalam proyek ini mencapai Rp96,8 miliar.
Dari angka itu, tiap sekolah dapat jatah Rp198,5 juta untuk pembangunan toilet. Angka ini sempat mengejutkan publik beberapa hari ke belakang.
Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (
KPK) terus menyelidiki kasus dugaan rasuah pembuatan
toilet mewah di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Sejumlah bukti sedang dicari penyelidik.
"Sejauh ini masih pengumpulan bahan keterangan dalam rangka penyelidikan," kata pelaksana tugas (Plt) juru bicara bidang penindakan KPK Ali Fikri melalui keterangan tertulis, Kamis, 4 November 2021.
Ali mengatakan pencarian bukti dilakukan dengan pemeriksaan saksi dan pencarian dokumen di beberapa tempat. Ali belum bisa memberikan informasi lebih karena kasus ini masih di tahap penyelidikan.
Baca:
Harga Tanah SMKN 7 Dibikin Meroket, KPK Segera Tahan Tersangka
"Penyelidikan merupakan kegiatan untuk menemukan apakah ada peristiwa pidana dalam kegiatan dimaksud," ujar Ali.
Pemerintah
Kabupaten Bekasi membangun 488 toilet untuk SD dan SMP. Total dana dalam proyek ini mencapai Rp96,8 miliar.
Dari angka itu, tiap sekolah dapat jatah Rp198,5 juta untuk pembangunan toilet. Angka ini sempat mengejutkan publik beberapa hari ke belakang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)
