medcom.id, Jakarta: Mantan Kepala Badan Reserse Kriminal yang kini menjabat Kepala Badan Narkotika Nasional Komjen Budi Waseso menanggapi positif pelimpahan tahap II berkas perkara Wakil Ketua nonaktif Bambang Widjojanto ke Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat.
Dia menganggap pekerjaannya agar BW diadili kesampaian. "Itu berarti pekerjaan saya sudah selesai," kata Waseso di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Jumat (18/9/2015).
Namun, ditegaskannya, hal tersebut sudah bukan lagi menjadi kewenangannya. Karena saat ini dia sudah bukan lagi Kabareskrim.
Budi Waseso merupakan sosok penting yang membuat status BW menjadi tersangka dugaan mengarahkan saksi untuk menyampaikan keterangan palsu di persidangan Mahkamah Konstitusi. BW dijadikan tersangka saat Waseso menjabat Kabareskrim.
Sesaat sebelum dilimpahkan ke Kajari Jakarta Pusat, Bambang Widjajanto sempat menyambangi Bareskrim Polri tidak lebih dari setengah jam. Kuasa hukum Bambang Widjajanto, Lelyana Santosa mengatakan, kliennya di Bareskrim hanya untuk cek kesehatan.
Sementara penandatanganan segala sesuatu yang berhubungan dengan kasus ini sama sekali tak dilakukan di Bareskrim. "Belum, administrasi nanti di sana," tambahnya.
Kemudian dari Bareskrim, Bambang dibawa pergi dengan menumpang Nissan Serena silver dengan nomor polisi B 1595 QH. Bambang duduk di barisan paling belakang, diapit dua polisi. Di bagian tengah dan depan diisi oleh penyidik.
Lelyana tak mau bicara soal kemungkinan penahanan terhadap kliennya. Sebab, penyidik hanya menyerahkan berkas. "Saya tidak bicara soal itu. (Di Kejari) kan hanya penyerahan saja. Berkas P21," tambahnya.
Diketahui, Bambang dituduh mengarahkan saksi dalam sidang sengketa Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat di Mahkamah Konstitusi 2010. Saat itu, Bambang masih berprofesi sebagai pengacara, mewakili Ujang Iskandar yang kini telah menjabat sebagai bupati.
medcom.id, Jakarta: Mantan Kepala Badan Reserse Kriminal yang kini menjabat Kepala Badan Narkotika Nasional Komjen Budi Waseso menanggapi positif pelimpahan tahap II berkas perkara Wakil Ketua nonaktif Bambang Widjojanto ke Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat.
Dia menganggap pekerjaannya agar BW diadili kesampaian. "Itu berarti pekerjaan saya sudah selesai," kata Waseso di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Jumat (18/9/2015).
Namun, ditegaskannya, hal tersebut sudah bukan lagi menjadi kewenangannya. Karena saat ini dia sudah bukan lagi Kabareskrim.
Budi Waseso merupakan sosok penting yang membuat status BW menjadi tersangka dugaan mengarahkan saksi untuk menyampaikan keterangan palsu di persidangan Mahkamah Konstitusi. BW dijadikan tersangka saat Waseso menjabat Kabareskrim.
Sesaat sebelum dilimpahkan ke Kajari Jakarta Pusat, Bambang Widjajanto sempat menyambangi Bareskrim Polri tidak lebih dari setengah jam. Kuasa hukum Bambang Widjajanto, Lelyana Santosa mengatakan, kliennya di Bareskrim hanya untuk cek kesehatan.
Sementara penandatanganan segala sesuatu yang berhubungan dengan kasus ini sama sekali tak dilakukan di Bareskrim. "Belum, administrasi nanti di sana," tambahnya.
Kemudian dari Bareskrim, Bambang dibawa pergi dengan menumpang Nissan Serena silver dengan nomor polisi B 1595 QH. Bambang duduk di barisan paling belakang, diapit dua polisi. Di bagian tengah dan depan diisi oleh penyidik.
Lelyana tak mau bicara soal kemungkinan penahanan terhadap kliennya. Sebab, penyidik hanya menyerahkan berkas. "Saya tidak bicara soal itu. (Di Kejari) kan hanya penyerahan saja. Berkas P21," tambahnya.
Diketahui, Bambang dituduh mengarahkan saksi dalam sidang sengketa Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat di Mahkamah Konstitusi 2010. Saat itu, Bambang masih berprofesi sebagai pengacara, mewakili Ujang Iskandar yang kini telah menjabat sebagai bupati.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(KRI)
