medcom.id, Jakarta: Ketua Yayasan Rumah Sakit Sumber Waras Kartini Muljadi kembali mendatangi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kartini diduga kuat bakal dimintai keterangan terkait penyelidikan pengadaan lahan RS Sumber Waras oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Kartini tiba di Gedung KPK sekitar pukul 09.30 WIB, Selasa (19/4/2016), dengan menggunakan kursi roda. Dia enggan memberikan keterangan saat diserbu sejumlah pertanyaan oleh para pewarta.
Kartini langsung masuk ke ruang penyelidikan. Sementara KPK belum memberi keterangan terkait kedatangan bos perusahaan produsen obat-obatan Tempo Scan Pasific ini.
Pada Senin 11 April 2016, Kartini telah dimintai keterangan dalam kasus pembelian lahan RS Sumber Waras. Dia diperiksa sekira 11 jam. Ia enggan memberikan komentar soal pemeriksaan saat keluar KPK. "Saya sakit, sakit, sakit," kata dia.
Kasus ini bermula ketika Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menemukan adanya perbedaan harga nilai jual objek pajak (NJOP) pada lahan di sekitar RS Sumber Waras di Jalan Tomang Utara dengan lahan rumah sakit di Jalan Kyai Tapa. BPK menaksir pembelian itu merugikan negara Rp191 miliar.
BPK sudah memberikan hasil audit investigasi terkait pembelian lahan yang dilakukan Pemprov DKI kepada KPK. Lembaga antikorupsi itu sudah memeriksa beberapa orang, termasuk Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
medcom.id, Jakarta: Ketua Yayasan Rumah Sakit Sumber Waras Kartini Muljadi kembali mendatangi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kartini diduga kuat bakal dimintai keterangan terkait penyelidikan pengadaan lahan RS Sumber Waras oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Kartini tiba di Gedung KPK sekitar pukul 09.30 WIB, Selasa (19/4/2016), dengan menggunakan kursi roda. Dia enggan memberikan keterangan saat diserbu sejumlah pertanyaan oleh para pewarta.
Kartini langsung masuk ke ruang penyelidikan. Sementara KPK belum memberi keterangan terkait kedatangan bos perusahaan produsen obat-obatan Tempo Scan Pasific ini.
Pada Senin 11 April 2016, Kartini telah dimintai keterangan dalam kasus pembelian lahan RS Sumber Waras. Dia diperiksa sekira 11 jam. Ia enggan memberikan komentar soal pemeriksaan saat keluar KPK. "Saya sakit, sakit, sakit," kata dia.
Kasus ini bermula ketika Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menemukan adanya perbedaan harga nilai jual objek pajak (NJOP) pada lahan di sekitar RS Sumber Waras di Jalan Tomang Utara dengan lahan rumah sakit di Jalan Kyai Tapa. BPK menaksir pembelian itu merugikan negara Rp191 miliar.
BPK sudah memberikan hasil audit investigasi terkait pembelian lahan yang dilakukan Pemprov DKI kepada KPK. Lembaga antikorupsi itu sudah memeriksa beberapa orang, termasuk Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)
