medcom.id, Jakarta: Tim independen yang dibentuk Polri saat ini masih berjalan mencari fakta isi nyanyian Freddy Budiman yang disebarkan oleh Koordinator KontraS Haris Azhar. Tim yang dipimpin oleh Irwasum Polri Komjen Dwi Prayitno itu berisikan sejumlah elemen seperti Kompolnas dan Akademisi.
Haris mengaku, melalui Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar, enggan untuk bergabung dalam tim independen besutan Polri untuk membeberkan fakta nyanyian gembong narkoba itu.
"Kami sempat tawarkan perwakilan KontraS untuk bergabung. Tapi ada alasan sendiri dari Mas Haris," ujar Boy saat konferensi pers bersama Haris di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (10/8/2016).
Lebih lanjut, Haris mengatakan, dirinya enggan bergabung dengan tim independen besutan Polri. Meskipun, dirinya memiliki informasi penting terkait nyanyian Freddy Budiman.
Haris menekankan, bakal membuka informasi tersebut bila Presiden Joko Widodo turun tangan. Haris ingin Presiden ikut membuat tim independen untuk memayungi tim yang dibentuk TNI, BNN, dan Polri.
"Saya tidak percaya. Kalau Presiden buat tim, saya kasih informasi ke tim bentukan Presiden," jelasnya.
Haris mengaku sudah melakukan investigasi dan riset seusai bertemu dengan gembong narkoba yang telah dieksekusi itu. Kelak, data yang ia punya bakal diserahkan ke Presiden, bila turut membentuk tim untuk memayungi tim independen buatan TNI, Polri, dan BNN.
"Kita profiling, verifikasi dokumen hasil putusannya kemudian dari hal itu saya mendapatkan satu informasi penting saya nunggu Presiden bikin tim, kita kasih informasi," paparnya.
medcom.id, Jakarta: Tim independen yang dibentuk Polri saat ini masih berjalan mencari fakta isi nyanyian Freddy Budiman yang disebarkan oleh Koordinator KontraS Haris Azhar. Tim yang dipimpin oleh Irwasum Polri Komjen Dwi Prayitno itu berisikan sejumlah elemen seperti Kompolnas dan Akademisi.
Haris mengaku, melalui Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar, enggan untuk bergabung dalam tim independen besutan Polri untuk membeberkan fakta nyanyian gembong narkoba itu.
"Kami sempat tawarkan perwakilan KontraS untuk bergabung. Tapi ada alasan sendiri dari Mas Haris," ujar Boy saat konferensi pers bersama Haris di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (10/8/2016).
Lebih lanjut, Haris mengatakan, dirinya enggan bergabung dengan tim independen besutan Polri. Meskipun, dirinya memiliki informasi penting terkait nyanyian Freddy Budiman.
Haris menekankan, bakal membuka informasi tersebut bila Presiden Joko Widodo turun tangan. Haris ingin Presiden ikut membuat tim independen untuk memayungi tim yang dibentuk TNI, BNN, dan Polri.
"Saya tidak percaya. Kalau Presiden buat tim, saya kasih informasi ke tim bentukan Presiden," jelasnya.
Haris mengaku sudah melakukan investigasi dan riset seusai bertemu dengan gembong narkoba yang telah dieksekusi itu. Kelak, data yang ia punya bakal diserahkan ke Presiden, bila turut membentuk tim untuk memayungi tim independen buatan TNI, Polri, dan BNN.
"Kita profiling, verifikasi dokumen hasil putusannya kemudian dari hal itu saya mendapatkan satu informasi penting saya nunggu Presiden bikin tim, kita kasih informasi," paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)
