medcom.id, Jakarta: Panitia Seleksi Hakim Mahkamah Konstitusi telah memutuskan dua nama yang lolos hingga seleksi akhir. Dua nama calon pengganti Hamdan Zoelva itu sudah diserahkan kepada Presiden Joko Widodo hari ini.
"Sesuai dengan komitmen kita, kita akan menyerahkan minimal dua nama dan maksimal tiga nama," ujar Ketua Pansel Hakim MK Saldi Isra di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (5/1/2014)
Kedua nama tersebut adalah I Dewa Gede Palguna dan Yuliandri. Palguna adalah dosen hukum tata negara di Fakultas Hukum Universitas Udayana Bali, sementara Yuliandri adalah Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Andalas Padang. Salah satu dari dua nama tersebut nantinya akan dipilih Presiden untuk diangkat menjadi menggantikan posisi Hamdan Zoelva yang habis masa tugasnya.
"Segera ditindaklanjuti, Di-Keppres-kan (dikeluarkan Keputusan Presiden). Tanggal 7 diambil sumpah," tegas dia.
Kedua nama itu telah menyisihkan kandidat-kandidat lain lewat banyak tahapan seleksi, termasuk wawancara sebanyak dua tahap dan verifikasi Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Badan Intelijen Negara (BIN), dan Komisi Pemberantasan Korupsi.
"Semalam, kita coba diskusikan kriteria. Apa kriteria yang dibutuhkan MK. Kita mulai cari kebutuhan itu dan berdasarkan tiga kriteria yaitu integritas, kapabilitas, independensi," jelas dia.
Dengan menyerahkan dua nama kandidat hasil seleksi, tugas Pansel Hakim MK telah rampung. Saldi bersama enam orang lainnya menyerahkan kepada Presiden untuk memilih nama yang akan diangkat menjadi hakim MK.
medcom.id, Jakarta: Panitia Seleksi Hakim Mahkamah Konstitusi telah memutuskan dua nama yang lolos hingga seleksi akhir. Dua nama calon pengganti Hamdan Zoelva itu sudah diserahkan kepada Presiden Joko Widodo hari ini.
"Sesuai dengan komitmen kita, kita akan menyerahkan minimal dua nama dan maksimal tiga nama," ujar Ketua Pansel Hakim MK Saldi Isra di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (5/1/2014)
Kedua nama tersebut adalah I Dewa Gede Palguna dan Yuliandri. Palguna adalah dosen hukum tata negara di Fakultas Hukum Universitas Udayana Bali, sementara Yuliandri adalah Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Andalas Padang. Salah satu dari dua nama tersebut nantinya akan dipilih Presiden untuk diangkat menjadi menggantikan posisi Hamdan Zoelva yang habis masa tugasnya.
"Segera ditindaklanjuti, Di-Keppres-kan (dikeluarkan Keputusan Presiden). Tanggal 7 diambil sumpah," tegas dia.
Kedua nama itu telah menyisihkan kandidat-kandidat lain lewat banyak tahapan seleksi, termasuk wawancara sebanyak dua tahap dan verifikasi Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Badan Intelijen Negara (BIN), dan Komisi Pemberantasan Korupsi.
"Semalam, kita coba diskusikan kriteria. Apa kriteria yang dibutuhkan MK. Kita mulai cari kebutuhan itu dan berdasarkan tiga kriteria yaitu integritas, kapabilitas, independensi," jelas dia.
Dengan menyerahkan dua nama kandidat hasil seleksi, tugas Pansel Hakim MK telah rampung. Saldi bersama enam orang lainnya menyerahkan kepada Presiden untuk memilih nama yang akan diangkat menjadi hakim MK.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(KRI)
