medcom.id, Jakarta: Kuasa hukum Dimas Kanjeng Taat Pribadi membantah kliennya menggandakan uang para pengikut. Menurut, kuasa hukum uang yang diserahkan pengikutnya adalah uang mahar.
Henry Indraguna salah satu kuasa hukum Dimas Kanjeng menjelaskan apa yang dilakukan kliennya bukanlah penggandaan uang, melainkan pengadaan uang. Adapun uang yang diberikan pengikutnya, bertujuan bukan untuk digandakan tetapi sebagai mahar.
"Selama sepuluh hari investigasi berbeda dengan yang diberitakan. Melihat langsung proses pengadaan uang," kata Henry saat konperensi pers di La Piazza Kelapa Gading, Jakarta Timur, Jumat (21/10/2016).
Salah satu pengikut Dimas Kanjeng yang turut hadir dalam konferensi pers, Robby Darmawan mengklaim jika uang yang dihasilkan Dimas Kanjeng didatangkan dari alam yang dipercaya sebagai alam kehendak. Uang itu akan digunakan untuk membangun padepokan.
Para pengikut Dimas Kanjeng pun menurut Robby tak diharuskan membayar uang mahar. Salah satu syarat mendatangkan uang dari alam kehendak di antaranya dengan puasa dan dzikir. Namun, mayoritas pengikut Dimas Kanjeng memilih membayar mahar.
"Semua para santri mau bicara apa adanya, tapi takut. Membuktikan tidak seperti ada di media," kata Robby.
Robby pun membawakan contoh uang yang berhasil diadakan oleh sang kanjeng. Ia mengklaim bahwa uang itu asli bukan hasil gandaan terlihat dari masing-masing nomor seri yang berbeda.
Dimas Kanjeng sendiri sudah diamankan Polda Jawa Timur terkait kasus pembunuhan terhadap dua murid di padepokannya di Probolinggo. Motif pembunuhan yaitu kedua korban berniat mengungkapkan praktik penipuan di padepokan tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
