Jakarta: Eks Kepala Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI Laksamana Muda (Purn) Soleman Ponto merespons isu buku hitam Ferdy Sambo. Buku itu dinilai tidak lebih dari diari.
"Sekadar catatan harian, bukan bukti hukum," kata Ponto dalam diskusi virtual Crosscheck Medcom.id bertajuk ‘Misteri Babak Kedua Kematian Yosua,’ Minggu, 26 Februari 2023.
Ponto tidak menutup kemungkinan buku hitam Sambo memuat aneka kasus dan tudingan. Namun, catatan itu masih harus dikonfirmasi.
"Catatan itu biasanya bermain-main dengan indikasi. Kalau mau digeser jadi pelanggaran hukum, harus diselidiki lagi dan prosesnya panjang," ujar dia.
Kuasa hukum keluarga Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat (J), Nelson Simanjuntak, turut menyikapi hal tersebut. Nelson meminta Sambo tidak menyalahgunakan buku hitam demi kepentingan pribadinya.
"Jangan seakan-akan menjadi bahan barter," tutur Nelson dalam forum yang sama.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Jakarta: Eks Kepala Badan Intelijen Strategis (BAIS)
TNI Laksamana Muda (Purn) Soleman Ponto merespons isu buku hitam
Ferdy Sambo. Buku itu dinilai tidak lebih dari diari.
"Sekadar catatan harian, bukan bukti hukum," kata Ponto dalam diskusi virtual
Crosscheck Medcom.id bertajuk ‘Misteri Babak Kedua Kematian Yosua,’ Minggu, 26 Februari 2023.
Ponto tidak menutup kemungkinan buku hitam Sambo memuat aneka kasus dan tudingan. Namun, catatan itu masih harus dikonfirmasi.
"Catatan itu biasanya bermain-main dengan indikasi. Kalau mau digeser jadi pelanggaran hukum, harus diselidiki lagi dan prosesnya panjang," ujar dia.
Kuasa hukum keluarga
Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat (J), Nelson Simanjuntak, turut menyikapi hal tersebut. Nelson meminta Sambo tidak menyalahgunakan buku hitam demi kepentingan pribadinya.
"Jangan seakan-akan menjadi bahan barter," tutur Nelson dalam forum yang sama.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)
